Pagi ini sampai stasiun pukul 06.00 WIB.
Celaka dua belas!
Celaka dua belas!
Artinya saya harus menggunakan seluruh tenaga hasil sarapan untuk bisa menyelipkan badan ke dalam Si Ular Besi!
Pada kereta pertama yang saya temui, sudah dipastikan 1000 % kereta penuh. Meski berusaha masuk, tapi ternyata hanya muat badan. Tas saya tidak.
Okelah, sabar subur....saya tunggu kereta berikutnya.
Kereta kedua...kembali badan saya masuk, namun tas berisi bekal makan siang saya tidak.
Sabarnya saya tambah seember.
Kereta ketiga..hanya kaki saya yang masuk. Badan dan tas tidak.
Sabar saya tambah 2 ember.
Kereta keempat, melihat jam yang terus jalan ke arah keterlambatan, maka dengan mengeluarkan tenaga dalam, saya berusaha kuat naik, tapi ternyata ilmu saya belum cukup.
Terlalu..terlalu.
Sambil menunggu kereta kelima...saya mencoba menggunakan sisa sarapan untuk berpikir.
Bagaimanapun juga saya harus masuk...masuk..naik..naik!
Dan ketika kepala kereta muncul di kejauhan saya telah berhasil menemukan trik agar badan dan tas saya bisa terangkut kereta.
Begitu pintu KRL terbuka, segera saya selipkan badan dengan gaya model iklan pelangsing badan, lalu tas saya turunkan ke kaki, kemudian saya dorong ke celah kaki penumpang lain. Sretttt...set..set. Ahaaaaaa
Horeeeee.....berhasil..berhasil !!
Laksana Dora dengan ranselnya, saya bersorak girang dalam hati. Dan penumpang di peron bertepuk tangan menyaksikan keberhasilan perjuangan saya.
Dan di dalam kereta..di sela sela ketek para penumpang, saya bersumpah...Demi PT KAI Commuterline saya akan diet ketat!
Saya akan memaksa lemak saya menyusut dari 52 kg ke 42 kg apapun caranya...apapun!
Tapi sampai kantor, saya merasa sangat lapar.
Maka melipirlah saya ke Si Abang Tukang Bubur Ayam. Dengan tanpa rasa menyesal apalagi rasa bersalah, sumpah kereta saya langgar.
Maka melipirlah saya ke Si Abang Tukang Bubur Ayam. Dengan tanpa rasa menyesal apalagi rasa bersalah, sumpah kereta saya langgar.
Dietnya mulai besok saja.
Wkwkkwkw
No comments:
Post a Comment