Saturday, 23 March 2019

Menyembuhkan Kucing Demam

Bulan lalu, Deni, kucing kami, pertama kalinya pergi ke luar rumah. 
Karena selalu gelisah di depan jendela dan bermuka galau memandang kucing-kucing kampung yang berseliweran, kami putuskan membiarkan Deni  mencari teman.

Pada "pengembaraan" perdana, Deni pulang dengan luka parah, dan pincang, hasil dari pertarungan tidak seimbang  dengan kucing "preman".
Sehari kemudian Deni demam.

Karena belum pernah punya pengalaman merawat kucing demam, kami bingung.
Selama demam Deni tidur hampir 24 jam. Kami menduga demam berasal dari luka yang ada di kakinya. Tiga hari kemudian, ada nanah keluar dari luka di kakinya. Duhhh..

Deni pun semakin kurus dan lemas. Kami takut Deni mati.
Tak ada pilihan lain, Deni kami bawa ke dokter. 
Sepanjang jalan, Deni berontak, panik. Sampai di klinik ia tak mau keluar kandang dan menggeram marah, juga mencakar siapa saja yang mendekat, termasuk saya.
Wah, kaget saya melihat reaksi Deni yang menjadi  begitu berbeda dari keseharianya yang tenang.
Dokter kemudian membujuk Deni dengan makanan. 
Berhasil..ia sedikit tenang dan bisa disuntik.

Dua hari setelah ke dokter, Deni sembuh dan "pecicilan" ingin kembali keluar rumah.
Tapi, setiap kami biarkan ia "gaul", ia selalu kembali dengan babak belur.

Seminggu lalu, dua hari ia menghilang. Kami sudah pasrah dan ikhlas jika Deni sudah " bahagia" di tempat lain, atau bersama yang lain (hiks...hiks..hiks). 
Tapi, rupanya Deni masih rejeki kami, ia pulang dengan bulu super dekil, juga  kurus kering.
Setelah kami mandikan, Deni tidur sepanjang hari dan..... demam.
Haduhhhh... 

Saya coba obati sendiri saja lah.

Pertama saya biarkan ia tidur sebanyak mungkin, karena tidur bagian dari pemulihan. 
Agar tak dehidrasi, Deni saya beri minum dengan air hangat (Deni sangat suka air hangat). Karena lemas, saya sodorkan gelas sedekat mungkin dengan mulut Deni. Jangan lupa beri sentuhan tulus dan juga kata-kata penyemangat (Ayo,..Deni ganteng.... Deni pintar.. Minum yuk yang banyak..nanti main lagi, biar bisa ketemu kucing-kucing cantik...)

Lalu, agar kuat melawan virus/bakteri, Deni harus tetap makan. Makanan kering yang biasa ia makan dengan lahap, ia abaikan. Untuk ini saya pakai jurus ...berikan makanan berbeda. Saya coba sajikan makanan basah atau creamy. Hasilnya.....ia mau makan dengan lahap.

Dan setelah 3 hari, Deni sembuh tanpa ke Dokter.
 Horeee,....tidak perlu drama suntik menyuntik.

Tapi saya terkejut ketika menemukan sejumlah luka yang mulai mengering di pangkal kaki, pipi dan telinga....Rupanya luka-luka itulah penyebab Deni demam. Selama ini luka-lukanya tertutup bulunya yang lumayan tebal  (untuk ukuran kucing separuh kampung dan separuh Persia, bulu Deni lumayan panjang) .
Jadi bagi teman-teman yang punya kucing demam mungkin bisa coba cara saya menyembuhkan Deni. Tapi ingat ya... itu pertolongan pertama di rumah, jika demam berlanjut..segera bawa kucing kesayangan kamu ke dokter.

Sehat terus ya Deni....jangan demam lagi. Ingat, dunia diluar sana sangat kejam, jadi..main di rumah saja. Udah..gitu aja.. Udah,,,udah,,udah




No comments:

Post a Comment