Baik di kehidupan nyata, dalam sinetron atau di program infotainment, sering saya mendengar orang berbicara Bahasa Indonesia yang dicampur baur dengan Bahasa Inggris. Kedua bahasa ini mereka pakai saling bertabrakan, juga tumpang tindih bak ikan asin habis dijemur.
Contohnya hari ini, di kereta, di samping saya ada ada mbak-mbak sedang ngobrol dengan temannya. Antara lain ia berkata begini : "Eh..sorry to say ya..saya tidak suka gaya keluarga kamu memperlakukan kamu..it's so weird. I like you..tapi bukan berarti saya bisa menerima bagaimana keluarga kamu memperlakukan kamu. Thats not the point...bla..bla..bla"
Lalu disela-sela ngomong Inggris, terkadang dia terjemahkan sendiri ke dalam Bahasa Indonesia.
Wow...superrr.
Sesekali mba itu melirik-lirik ke kiri dan ke kanan seakan ingin mencari reaksi atas apa yang orang-orang mungkin curi dengar. Ia terlihat begitu bangga atas tiap kalimat Inggris yang ia ucapkan.
Wajahnya menunjukan dia butuh di kagumi atas kemampuannya ngomong Inggris ke Indo-Indonesiaan, dan diusahakan sangat mirip Inggris British
Wow...superrrr
Makin lama, saya tambah tertarik untuk menyimak. Lumayan, hiburan gratis penahan kantuk. Saya sampai terlongo dengan begitu banyak kosa kata Inggris yang keluar dari mulut Si Mbak
"I hate his style.. ...I raised by happy family...come on...get real. Saya berasal dari kekuarga bahagia..keluarga Jakarta.....hello. .give me a break!"
Wow..superrrrr
Sayangnya kereta makin penuh..saya terdorong menjauh. Sayup-sayup satu dua kata Si Mbak Setengah Inggris itu masih tertangkap telinga saya, namun bersaing dengan suara masinis via pengeras suara. Pelajar Bahasa Londo pun terhenti.
Hingga kemudian, tibalah waktu saya turun. Merengsaklah saya ke dekat pintu. Weladalah..ternyata Mbak Inggris Separuh ada di samping saya. Ia juga tengah berjuang mendekati pintu keluar.
Terdengarlah ia berkat..."Oh My God. Its sooooo full. Nggak bisa bergerak nih. Damn shit, kakiku keinjek. My Godness..saya kejepit...aduh..aduhh..please..step a side. This is my stop poin...saya tidak mau terbawa ke next station".
Owalah mamake ...iyong tak mampu lagi saya menahan tawa.
Begitu menginjak peron, saya tutup mulut saya kuat-kuat. Tawa ini rasanya mau meledak.
Mbake kok lucu temen ya....maturnuwun iyong terhibur.
Wkwkkwkkw
No comments:
Post a Comment