Wednesday, 18 April 2018

Perut Rata

Pola makan dan pola tidur saya sangat buruk. 
Diusia yang masih 30-an tahun, makan sembarangan, dan tidur yang sangat sedikit, mengundang kolesterol dan asam urat.
Padahal saya punya riwayat darah tinggi, warisan dari Ibu.
Ngeri rasanya memikirkan mati muda. Anak-anak saya akan merana.

Saya harus berubah!  Berubah!

Kalau pola tidur sih  sulit dibenerin, karena jam kerja saya hingga tengah malam. Yang bisa di otak-atik, hanya pola makan dan olah raga.

Kebetulan,  di kantor, saya dikelilingi orang-orang  berhasil diet,  semangat diet, gila diet, malas diet dan kadang-kadang diet.
Saat berdekatan dengan mereka yang berhasil diet, keinginan  saya hidup sehat membara tiada tara. Semua gorengan musnah dari pikiran saya. Hanya bayangan badan saya  seindah Sophia Latjuba lah yang tersisa.

Tapi saat bersama orang yang malas diet, saya makan membabi buta, seakan besok makanan tak lagi tersedia di bumi ini. Hasilnya.. perut saya  membuncit bagaikan bukit  indah permai.

Jadi masuklah saya dalam kategori, "kadang-kadang diet".

Menurut artikel yang saya baca, mengatur dan membatasi asupan makanan tidak sehat, tidaklah cukup untuk membentuk badan aduhai kece badai. Harus olahraga!

Teman-teman saya memilih Yoga, karena kebetukan kantor tempat kami bekerja memfasilitasi itu. Sayangnya jam yoga bersamaan dengan persiapan program saya harus berjalan. Jadi lupakanlah Yoga di kantor, Jika tetap ngotot, itu namanya mangkir dari pekerjaan. Weeks....tamat riwayat !

Ada juga teman yang memilih lari. Tapi mereka juga lari malam di jam yang sama dengan jam kerja saya. Lupakanlah !

Saya memilih lari dari kenyataan saja ya.



Setelah memikirkan dan menimbang (berat badan) saya memutuskan yoga sendiri saja  di rumah. You Tube banyak menyediakan " instruktur " berpengalaman kan? Ada  instruktur cantik luar biasa hingga ganteng tak terkira. Gratis! (eh enggak lah..modal kuota)

Jadi...mulailah saya yoga di rumah, kapan saja sebisanya. Kadang di dapur sambil ngulek terasi, kadang sambil menggosok lantai kamar mandi, kadang sambil ngemil senyum-senyum sendiri..Pokoknya tiada hari tanpa yoga. Hidup yogaaa ( jadi inget teman saya yang namanya Yoga)

Hasilnya? Jangan harap kaya Sophia Latjuba. Karena kadang bakwan, tahu goreng dan cireng  menumpuk berdesakan  di lambung saya.
Rasa berdosa atas makanan buruk yang saya cerna  hinggap dan pergi sesuka hati, bagaikan pendekar tanpa bayangan (eeehhh...).


Tapi setidaknya, tak ada hasil yang mengkhianati usaha, kini  perut bagian atas saya sudah mirip lah kaya punya Sophia... kalau perut bagian bawah, biarlah itu untuk sementara menampung " dosa-dosa" dari " kadang-kadang diet".


Kata temen saya sih..."Jangan pura-pura keras berolahraga lah, doa aja suami lo kaya raya, atau gaji lo ratusan juta, jadi tinggal pergi ke klinik saja..tummy tuck ...rata tuh perut!
Kalau belum punya duit...lo tengkurep saja  di lapangan bola..pasti rata tuh perut lo..rata dengan tanah !"

Weladalahhhhhhh..... kejamnya mulut temanku ini!



No comments:

Post a Comment