Meski pernah bercita-cita menjadi insinyur pertanian, tapi hingga menua saya tidak tergerak untuk menanam tumbuhan ini itu. Padahal sejak pandemi Covid-19, di medsos berseliweran orang berfoto dengan tanaman bunga dan sayur hasil berkebun sendiri. Cantik sekali. Sayurnya cantik, yang nanam juga cantik dan ganteng. Segerrr liatnya.
Hingga kemudian saya menonton Channel Liziqi di Youtube. Wah...kehidupan yang sangat indah. Dia tinggal di pedesaan dengan segala rupa tanaman sayur buah dan rempah yang Mbak Liziqi tanam sendiri. Sayapun berkhayal hidup seperti Mba Liziqi.
Tapi keindahan khayalan memang tidak berbanding lurus dengan kenyataan. Tanah sejengkalpun saya tak punya. Halaman rumah kontrakan depan belakang sudah disemen semua. Mau nanam di mana? Teman saya memberi saran..tanam aja di ketek lo. Ihhhh..asemmmmm.
Lalu teman saya yang mulutnya tak pedas, memberi saran agar saya membeli media tanam. Kemasan segede bantal hanya Rp10 ribu.
Baiklah saya melipir ke tukang tanaman. Berasa bangga bisa beli media kehidupan bagi sayur mayur saya di masa depan.
Segera saya mengumpulkan apa saja yang bisa jadi pot bunga. Benih beli di warung 2 ribu perkemasan. Ada 3 jenis benih, bayam,tomat dan pakcoy.
Berbekal kemasan mie instant cup, dan bekas es krim saya tabur lah benih-benih kehidupan nan mengkilat dan imut.
Tiga hari kemudian..emejing rasanya melihat pakcoy tumbuh dengan cantik..bergerombol hijau dengan daun mungil.
Wahhh saya langsung sombong..pamer di grup whats up, japri teman, lalu upload di story instagram. Saya sombong tingkat dewa.
Hari ke lima muncul menyusul tunas bayam...wahhh..jumawa saya dan nafsu ingin pamer melanda..meronta.. .
Dan hari ke 10...munculah tunas tomat. Waahhhhhh..keriyaan saya membuncah tumpah.
Setiap saya akan berangkat bekerja..tunas kehidupan itu saya pamiti, saya ajak bicara dengan harapan mereka cepat tumbuh. Bayangan panen bayam, pakcoy dan tomat menari-nari di kepala saya yang sok sudah jadi ahli pertanian.
Tapiiiii..memasuki minggu ketiga...tunas berhenti tumbuh. Teman saya ketawa sampai seperti gila. "Lo nanam bayam,tomat dan pakcoy kok dibonsai..Yang dibonsai itu pohon beringin kek...Makan tuh sayur bayem dengan daun selebar 3 mili...yelip di gigi lo juga gak keliatan"
Teman saya terus menganalisa dengan cerdasnya. Menurut dia, tangan saya panas. Semua tanaman akan mati di tangan saya. Saya ini pembunuh benih-benih kehidupan. Saya ini anak petani yang gak becus bertani.
Dan teman saya benar.
No comments:
Post a Comment