Saturday, 18 April 2015

Kuda Lumping

Kuda Lumping (di desa kami disebut Ebeg) pernah menjadi tontonan menarik nomor satu di hati saya.
Maklum saat itu tidak ada hiburan lain, televisi tidak punya, tetris juga tidak punya.
Maka setiap ada atraksi Kuda Lumping, saya berada di barisan terdepan.

Kala itu, awal 1980-an hampir tiap minggu ada pertunjukan. Meski harus berjalan jauh, saya rela demi melihat orang kesurupan. Apalagi di antara pemain kuda bohongan itu, ada dua yang jadi bahan obrolan remaja sekampung (karena kegantengannya). 
Hmmm...kala itu diam-diam sayapun mengagumi. 

Mereka yang jadi idola adalah seorang pria hitam manis bertampang kalem, dan satu lagi pria berkulit putih tinggi tegap berambut keriting.
Si keriting ini paling mudah kesurupan. Ia adalah pemeran si raksasa, mengenakan topeng bertaring menyeramkan. Sedangkan si pria imut justru paling susah hilang kesadaran. Sampai-sampai penonton gemas, dan menyuruh dia melupakan doa-doa, agar setan mudah masuk. Hahahah.

Saya paling takut saat barong keluar, karena kadang suka iseng mendekati penonton. Selain itu saya juga ngeri ketika pemain makan beling/kaca.  Lalu ada pula kesurupan setan harimau. Kesurupan model ini mahal biayanya, karena harus makan ayam segar.

Tapi ada yang menggelikan,  ketika pemain kesurupan setan monyet. Karena tampang mereka akan konyol, lari mencari-cari pohon kelapa, memetik buahnya lalu mengupas kulit kelapa dengan gigi. Pohon pisang juga jadi sasaran. 

Tapi dari sekian setan yang masuk ke badan mereka, yang paling apes tentunya kesurupan setan babi. Bagaimana tidak, ia akan tersuruk-suruk mencari comberan (bukannya terhibur saya malah kasihan). 

Berdasarkan gosip, setelah sadar para pemain kuda bohong ini akan merasakan sakit seluruh badan. Lha...bagaimana tidak, saat susah disadarkan kadang mereka dicambuk, kalaupun tidak, saat kesurupan mereka kan berguling-guling atau jatuh mak bruk..mak brek..dan mak gedubrak. Wajar saja kalau badan remek. 
Selain itu si pemakan beling akan merasa ngilu di gigi. 

Yang jadi pertanyaan saya  kemana beling itu, kenapa pemain tidak terluka ? Sampai saat ini saya belum pernah mendapatkan penjelasan secara ilmiah soal ini. Hanya jawaban singkat dari tetangga di RT sebelah, konon beling itu masuk ke perut setan!

Dan ada cerita seram di balik dunia kesurupan ini, beredar kabar pernah ada pemain Kuda Lumping yang saking susahnya disadarkan sampai meninggal dunia. Karena itulah saya selalu bernafas lega ketika diakhir pertunjukan seluruh pemain sadarkan diri dengan sukses.

Oh ya...satu lagi..masih berdasarkan bisik-bisik warga, ketika pemain kesurupan, pemain Ebeg melihat penonton sangat kecil..sekecil semut.
Walah....


No comments:

Post a Comment