Setiap Ken ujian atau ulangan, saya stress berat.
Kenapa?
Karena saya selalu membandingkan pelajaran Ken, dengan pelajaran saya di masa lalu.
Karena saya selalu membandingkan pelajaran Ken, dengan pelajaran saya di masa lalu.
Dulu di kelas 1 SD saya masih belajar membaca, kini Ken sudah belajar soal matematika dengan contoh soal begini :
Ayah membeli mangga 45, dimakan ibu 12, Berapa mangga tersisa? (Pelajaran ini dulu saya terima kelas 6 )
Lalu, ada pula materi presentasi ( seumur -umur saya sekolah tidak pernah ada pelajaran presentasi). Dan ada juga materi menceritakan kembali (padahal dongeng yang harus di ceritakan ulang sepanjang 5 halaman bolak -balik).
Lhaaaaa.
Saya ngeri betul membayangkan Keni mengerjakan soal. Saya ragu apakah dia bisa.
Maka ketika Ken kebagian jadwal presentasi dan gurunya memberi kabar Ken bisa melakukan dengan baik, saya seakan tak percaya. Seperti apakah penampakan Ken ketika harus presentasi tentang cara membuang sampah yang baik?
Selain itu, setiap hasil ulangan dibagikan, saya gemetar melihat angka-angkanya, selalu terkejut dengan soal-soalnya dan heran karena ternyata Keni bisa menjawab.
Saya tersadar...
Anak-anak dibalik fisik kecilnya, jangan pernah diremehkan. Mereka menyesuaikan diri dengan cepat, termasuk dengan pelajaran yang sekolah jejalkan setiap hari. Jika mereka sejak awal sudah mendapat pelajaran seperti contoh diatas, secara alami mereka akan menganggap itu biasa.
Kalaupun ada nilai Ken yang kurang memuaskan, saya tidak akan kecewa.
Bagi saya sejelek-jeleknya nilai Ken, dia lebih pintar dibanding saya diusianya.
Dia lebih pintar ratusan kali dari saya.
No comments:
Post a Comment