Sabtu sore motor butut kami menelusuri jalanan di Pondok Indah. Tujuannya sih keren Pondok Indah Mall 2.
Eit...tunggu, jangan mencibir mengecap saya belagu. Tenang....saya kesana bukan untuk belanja, hanya untuk ambil hadiah donat gratis kok.
Hahahaha.
Hahahaha.
Sebenarnya agak trauma jika ke Mall ini, karena setiap ke sini selalu saya disangka pengasuh Si Ken. Wkwkkw.
Maka, kunjungan kali ini saya buat sesingkat-singkatnya.
Begitu donat sudah ditenteng, wus..wus..ngacirlah saya dan Ken keluar.
Ken dengan sigap naik ke motor lalu berpesan dengan tegas dan jelas "Tolong jaga baik-baik Donatku, Bu. Jangan sampai jatuh. Tidak boleh ada satupun orang yang meminta".
Astaga....
Siapppp komandan!
Dan motor butut kamipun kembali melintasi deretan rumah megah dengan gagahnya. Ken sibuk bertanya itu rumah siapa, ini rumah siapa?
Dalam hati saya menjawab "Mene ketehe" , sambil berkata, "Ibu kurang tau Ken, kan Ibu ndak kenal'.
Hingga kemudian Ferrari merah menyala melintas kencang dengan deru khasnya. Hmm..rasanya seperti di Sirkuit.
Ken pun spontan bertanya,
"Mobil siapa itu Bu?"
Ken pun spontan bertanya,
"Mobil siapa itu Bu?"
Kembali saya jawab bingung.
"Hmmmm..Ibu juga belum kenal sama yang punya mobil Ken?"
" Terus kapan kita punya mobil begitu Bu?"
Weladalah...sy garuk-garuk kepala.
Lalu sambil nyengir saya berkata :
"Ah Ken mobil kaya gitu hanya muat dua orang. Padahal harganya milyaran. Ndak praktis, kita ndak bisa naik ramai-ramai. Enakan motor, bisa muat Bapak, Ibu, Keni dan Kinan, anti macet pula"
Si Ken diam sejenak, lalu berkata dengan nada prihatin,
"Tapi motor kita sudah tua Bu, suka mogok, ban bocor, rantai rusak, lampu mati, pokoknya macam-macam sakitnya. Keni khawatir besok-besok motor kita meningitis"
What...?
Saya bengong...sementara Ferrari semakin menjauh.
Kini yang terdengar ditelinga, hanya suara rantai motor kami yang mulai mengendur.
No comments:
Post a Comment