Setiap melihat iklan atau katalog kosmetik, saya merasa seperti di desak nurani untuk membeli.
Entah kenapa ..jiwa perempuan saya bergolak laksana kolak diatas kompor.
Bukan sekedar ingin mencoba, tapi saya berharap bisa secantik modelnya. Pokoknya dengan membayangkan membeli saja, rasa percaya diri sudah terdongkrak.
Tapi semua harapan dan rasa percaya diri itu akan terbentur dengan kenyataan pahit bahwa apapun kosmetiknya..wajahnya tetap segini-gini aja.
Ingin putih tak putih-putih..padahal diiklan katanya krim ini bisa membuat kulit cerah dalam 7 hari, 14 hari atau 30 hari. Bahkan ada lotion anu yang diiklankan bisa membuat kulit cerah seketika.
Selain itu saya juga ingin kulit tubuh licin..tapi setelah oles sana sini dengan lotion atau lulur ini itu, tetap saja kulit saya geradakan. Semua kosmetik seakan mental di kulit saya.
Sebagai perbandingan, Syahrini yang maju mundur cantik, setiap akan manggung, menghabiskan minimal 2 jam untuk berdandan. Padahal dia sudah cantik ya? Jadi make up artisnya tidaklah perlu banyak poles sana sini.
Lah coba kalau saya..insyaalloh (hanya) perlu waktu 2x24 jam agar saya layak tampil.
Saya yakin make up artispun akan puyeng menangani muka saya.
Selain itu, muka saya ini, jika di poles dengan bermacam-macam kosmetik, bukannya makin mulus..tapi malah parah. Bahkan menggunakan sabun mukapun membuat muka saya jerawatan.
Rupanya wajah saya tahu persis kalau saya tak punya banyak uang untuk beli gincu dan teman-temannya.
Wajah kampung ini hanya butuh air dan sabun bayi untuk mengusir lelah dan debu.
Lalu soal wewangian. Sayapun tidak suka parfum. Aromanya membuat pening.
Semahal apapun harga parfum..tetap saja membuat kepala puyeng.
Bagi saya, seseorang tak perlu semerbak mewangi sampai radius 1 km, tapi cukuplah bersih.
Teringat saya akan perkataan emak saya : Sebaik-baiknya kosmetik adalah perilaku yang baik.
Siap Mak!
No comments:
Post a Comment