Friday, 20 March 2015

Karung Beras dan Gajah

Setelah melahirkan anak pertama, saya kurus laksana tinggal kerangka. Tulang pipi  yang tinggi, membuat tampang  bak zombie. Berat badan tersisa 42 kg dengan tinggi mentok 160cm. Makan sebanyak apapun tak mampir jadi daging. Kaki mengecil. Nomor sepatu berubah dari 37 ke 36.

Tapi itu dulu...sekarang setelah melahirkan anak kedua, berat badan saya sudah surplus 10 kg, mentok diangka 52 kg. Bahkan celana hamil anak pertama tak muat dibadan kini. 

Soal lemak yang menebal, membuat Si Sulung  Ken berkomentar : "Ibuku...engkau laksana karung beras"
Sedangkan suami berkata : " Engkau laksana gajah"
Sementara orang lain yang dulu menjadi saksi bisu kekurusan saya, mulai berkata "Nah..pas badan segini. Jangan kurus lagi".

Saya sih santai-santai saja. Tak mau saya dipusingkan oleh diet atau segala macam pantangan. Lapar atau setengah lapar...ya makan saja. Ngemil ya ngemil. Apalagi saya adalah pemakan segala ( hal yang tak basi). Semua makanan yang ada di depan saya dipastikan akan ludes dengan ganas. Lah wong berat badan saya meski naik 10 kg tapi masih diangka normal kok, setidaknya kini tulang belulang saya terlindungi daging sewajarnya.


Olahraga bisa dikatakan terakhir saya melakukannya dikala kuliah, 11 tahun lalu. Selebihnya, saya hanya lari untuk mengejar bus kota dan kereta.
Selain itu, dalam 5 tahun terakhir, tak lagi saya bekerja dilapangan, tapi duduk manis di depan komputer selama 9 -10 jam. Hanya sesekali  berjalan ke meja teman, ke toilet atau ke pantry. Selebihnya bekerja dan diomeli.
Hahahha






No comments:

Post a Comment