Sudah tertulis dengan jelas bahwa bangku tunggu di peron Stasiun Manggarai, Jakarta hanya diperuntukan bagi ibu hamil, lansia, ibu dengan balita, dan penyandang cacat.
Tapi setiap hari, yang saya saksikan, pengguna bangku tersebut sebagian besar adalah pria muda gagah perkasa (juga melambai) atau wanita muda, yang sama sekali tak pantas juga tak punya hak duduk disitu.
Dan apa yang saya saksikan kemarin sungguh membuat saya geram. Pria muda dengan seenaknya saja tidur di bangku khusus, ada pula yang asyik main gadget...dan lebih parah lagi saya melihat tas gunung segede "gaban" duduk manis dibangku!!!!!!
Astaga...seberapa penting tas itu nangkring disana? Sementara saya lihat di depan bangku khusus itu, berdiri lansia, kakek dengan penyangga kaki, lalu ibu dengan bayi?
Segera saya hampiri si kakek, saya tawarkan bantuan untuk meminta kursi yang memang menjadi haknya. Namun jawaban si kakek sungguh mencengangkan " Tak apa, saya masih kuat berdiri, mungkin yang duduk sakit semua"
Dalam hati saya berkata "Ya kek, mereka sakit mental, cacat nurani atau buta huruf"
Saya sungguh marah.
Duapuluh menit kemudian seorang kakek lainnya (dengan tas selempang yang berat) telihat tak kuat lagi. Ia akhirnya berusaha duduk di bahu kursi.
Dengan gemetar menahan emosi, saya meminta agar Bapak itu duduk saja dan menghimbau agar yang muda berdiri. Apalagi melihat tas gunung di bangku, saya sungguh jijik.
Tapi sungguh mencengangkan...tak ada satupun yang muda berdiri memberi bangku.
"Tas itu tak bayar, tak pantas di dibangku, Lihatlah tulisan di atas kepala kalian, disitu terlihat jelas bangku ini untuk siapa? Yang muda-muda harusnya malu. Bangku ini bukan hak kalian"
Melihat saya marah-marah, bukannya bangun memberi duduk, mereka malah pura-pura tak mendengar.
Ya Tuhan..saya sungguh berdoa semoga manusia macam ini mendapat balasan yang lebih kejam kelak.
Apakah mereka merasa tak akan tua nanti? Orang tua macam apakah yang membesarkan manusia dengan hasil akhir seperti itu? Menjijikan!
Tas gunung yang mereka mampu gendong ketika mendaki gunung...ternyata tak mampu ia gendong ketika ada di stasiun. Betul kata teman saya...dia bukan pendaki gunung...tapi DAKI gunung!
Kepada siapapun yang membaca tulisan ini, jika memang anda berhak atas bangku itu. Mintalah dengan tegas, karena untuk mengharapkan kesadaran orang, tak akan banyak orang yang "normal" disana.
Dan kepada pihak PT Kereta Api Commuterline, tegaslah dengan penumpang bermental sakit semacam ini. Wajibkanlah petugas keamanan stasiun untuk "mengusir" siapa saja orang yang tak punya hak duduk disana. Bila memang tidak ada penumpang berkategori khusus, maka biarkanlah bangku itu kosong.
Jika di dalam gerbong (aturan bangku prioritas) bisa ditegakkan, kenapa di bangku tunggu peron tidak?
Kejadian di atas terjadi 12 November 2015 sekitar jam 10.00-11.00 WIB, jalur 4 jurusan Bekasi, peron gerbong pertama. (Hp saya lowbatt sehingga tak bisa mengambil foto). Tapi bisa dipantau via CCTV.
No comments:
Post a Comment