Ia sosok populer di kantor kami. Sebut dia Brindil. Entah itu nama aslinya, entah itu nama panggilan (sesuai rambutnya yang kriting), saya tak tau persis. Yang pasti dialah penguasa dunia per-kantinan di Jalan Rawa Teratai 2 no 2, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.
Pernah, saat sepi, dan sayalah hanya satu-satunya pembeli, kami berdua berbincang. Sambil mengunyah masakan (yang entah rasanya apa, tapi tetap saya telan karena lapar), saya malah lebih menikmati ceritanya.
Tenyata sebelum Brindil beralih ke usaha makanan, beberapa puluh tahun lalu ia pernah menjadi pembantu rumah tangga. Hebatnya, ia selalu mendapat majikan orang-orang ternama, mulai dari pejabat hingga artis/pengusaha.
Dan ternyata tabiat mereka unik-unik.
Ada artis yang menggajinya tinggi, tapi ia harus rela memakaikan dan melepas sepatunya setiap akan pergi atau sehabis keluar rumah. Ketika saya tanya apakah majikannya lumpuh, atau strooke sehingga kaki dan tangannya tak bisa di gerakan, ternyata tidak. Majikannya (yang juga istri pengusaha) hanya malas memakai dan mencopot sepatu. Selain itu selama 24 jam ia harus siap melayani, karena jam 2 malam pun, seringkali majikannya ini menggedor pintu kamar membangunkannya, demi segelas jus. Tak tahan dengan beban pekerjaan, hanya dalam hitungan minggu, Brindil berhenti mencari uang di sana.
Lalu iapun mengaku pernah bekerja di rumah pejabat. Meski berduit banyak, tapi sang istri sangat takut makanan di kulkas hilang. Jadi setiap akan pergi, majikan wanitanya ini akan menghitung jumlah makanan yang ada. Dan saat pulang, hal pertama yang ia lakukan adalah membuka kulkas dan memastikan bahwa semua makanan di dalamnya baik-baik saja dan tak berkurang semilipun. Hahaha...saya ngakak mendengar cerita ini, karena mirip seseorang yang saya kenal. Sayapun memiliki teman yang bahkan buah mangga di halamannya diberi nomor sehingga jika hilang akan diketahui dengan mudah. Unik bukan?
Tapi tak hanya cerita sedih kok yang Brindil bagi ke saya. Ada pula cerita bahagia tentang salah satu majikan yang saking baiknya sampai kini masih suka menghubunginya dan mengundang ke rumah jika ada acara keluarga. Padahal ia mantan pejabat berpangkat loh.
Hmmm..kisah hidup yang menarik. Semua itu adalah cerita pahit masa lalu yang menjadi kisah manis diakhinya. Meski masakan Brindil jauh dari rasa enak, dan mahal pula harganya, ia sekarang mendulang sukses. Ia adalah mantan pembantu yang kini memiliki banyak warung, juga memiliki banyak rumah sewa. Ia adalah sosok yang mampu memutar hidup dari pembantu menjadi majikan.
Tak banyak orang yang mampu melakukannya kan?
No comments:
Post a Comment