Melalui pantulan cermin, saya pandangi dua mata kuyu di sana. Ada kantong mata lengkap dengan lingkaran hitam. Apakah itu saya, atau emaknya Panda ya?
Oh ya...meski namanya kantong, tak ada uang atau kacang kulit disana. Yang ada rasa lelah dan kantuk.
Mungkin sebagian orang memutuskan untuk membuang si kantong ini di meja operasi. Tapi sejauh ini, saya hanya mampu operasi cesar saja...itupun ditanggung asurasi kantor....plus nombok yang harus dilunasi dengan memotong gaji 8bulan lamanya. Hahhaa
Meski begitu, saya harus bersyukur, karena kantong itu pertanda saya memiliki pekerjaan kantor, pekerjaan rumah, lalu punya anak dan suami yang harus diurus.
Mungkin jika saya tak punya itu semua, maka mata saya akan segar ceria, tapi hidup hampa.
Tak apa saya tidur sehari 2-4 jam, toh itu hanya akan berlangsung mungkin 12 tahun saja, karena anak-anak saya akan segera dewasa. Mereka akan segera mandiri dan tak lagi membutuhkan saya.
Segala kerepotan dan rasa kantuk yang menumpuk, semoga kelak akan terbayar dengan anak-anak yang bisa menghormati dan bisa dibanggakan orang tua.
Jadi..banggalah dengan kantong mata Anda
No comments:
Post a Comment