Thursday, 29 January 2015

Adzan di Ka'bah



Bu...Keni ingin adzan di Ka'bah"
Nyess....hati saya langsung haru biru. Matapun berair seperti mengupas bawang.
Sambil menunduk menyembunyikan tangis, saya berkata "Amin Ken...insyaalloh terkabul"

Belakangan Keni memang "demam" adzan. Hampir sepanjang hari dia menonton video panggilan sholat di Youtube. Beragam versi..mulai adzan yang bikin merinding hingga adzan lucu yang membuat Ken terpingkal pingkal.
Seharian pula Ken adzan lebih dari 10 kali, yang sesekali membuat tetangga menyangka sudah waktunya sholat (padahal belum).


Soal adzan di Ka'bah saya punya sedikit pengalaman disana. 
Saat itu jelang sholat magrib. Saya sedang berjalan mengelilingi Ka'bah (tawaf) ketika pusaran ribuan manusia tiba-tiba terhenti. Rupanya waktu adzan tiba. Dan mengalunlah suara indah muadzin. Sayapun celingak celinguk mencari si empunya suara. Eng ing eng..ternyata oh ternyata muadzin berada tidak jauh dari saya, hanya berjarak 3 orang saja,  terlihat punggung.
Serentak pula ribuan jamaah duduk. Wah...sayapun terkesima akan posisi saya. Alangkah indahnya jika bisa sholat sedekat ini dengan Ka'bah. 
Tapi khayalan saya terhenti ketika saya dan teman-teman perempuan saya tiba-tiba didatangi pria Arab berwajah tak ramah. Kami diminta pergi ke bagian wanita, jauhhhh dibelakang. Sayapun kembali celingak celinguk. Dan tenyata dibelakang saya ada wanita bercadar yang tetap duduk manis. Sayapun protes..kenapa Mba Cadar Hitam boleh tapi kami tidak?
Si Pria Pengusir menjawab.. "Previlage....previlage"
Malas berdebat kamipun menurut..merelakan posisi emas kami diambil kaum lelaki.
Sambil bergeser ke area wanita, sayapun mikir..lah...ya iya...saya salah. Masa iya saya sholat di depan pria. Setahu saya aturannya, barisan wanita ada di belakang jamaah pria atau harus ada pembatas, tidak bercampur.
Tapi yang saya heran..apa alasan wanita bercadar itu boleh?

Ah..tak apalah. Mudah-mudahan kelak Ken adzan disana. Semoga muadzin tampak punggung itu, nantinya adalah Ken. 

Subhanalloh

Membayangkannya saja membuat saya merinding.


No comments:

Post a Comment