Tuesday, 10 February 2015

Cantik Itu Mahal


Saya adalah orang yang sangat tidak percaya dengan kalimat : Cantik tak harus mahal. 
Bohong besar...
Yang betul adalah cantik itu mahal karena tampil memoles  fisik bukanlah perkara mudah. Butuh dana jutaan hingga milyaran.

Ada sebagian wanita yang bisa mewujudkanya dengan hasil keringat sendiri. Sebagian lagi dari hasil keringat pasangan.

Sebagai gambaran, ada koruptor yang mentransfer uang 25 juta ke selingkuhannya, dengan alasan untuk keperluan suntik putih. 
Lha..untuk ukuran saya uang 25 juta saya miliki hanya jika ngutang KTA.

Kadang saya melihat tayangan di televisi, artis anu sedang perawatan anu, ono dan ini. Mulai dari perawatan rambut, ujung kuku hingga ketek.
Biayanya tentulah tidak cukup ratusan ribu. 

Jujur sering saya bayangkan, saya adalah mereka itu. Keluar masuk salon dan spa..dengan hasil akhir memiliki kecantikan memukau. Kulit licin hingga lalat tak kuasa mendarat mulus, sampai ujung jari kaki yang mengkilap laksana bayangan bulan diatas air. 

Tapi saya harus terima kenyataan bahwa satu-satunya salon yang kadang saya kunjungi adalah salon cukur rambut pria, ketika memotong rambut anak saya dengan biaya cukup 10 ribu saja.

Agak aneh ketika ada orang cantik yang bilang..."Ah..saya tidak perawatan kok..biasa saja. Saya tidak pernah kesalon, saya malas ke salon"
Lhaaaa...secantik-cantiknya orang, jika tidak melakukan perawatan, saya jamin, ia akan buluk seperti saya.
Justru saya lebih menyukai artis atau siapapun mereka yang berkata.." Ya..saya habiskan uang untuk perawatan di salon sebulan sekian juta" 
Itu adalah perkataan jujur anti munafik yang patut saya hargai.
Karena pernyataan mereka itu menyadarkan saya..bahwa wajarlah saya buluk..karena saya tidak punya uang sebanyak itu.
Jadi ini semacam..pembenaran untuk diri saya sendiri.
Semacam alasan sebagai jawaban kenapa saya tidak masuk kategori cantik.

No comments:

Post a Comment