Friday, 27 February 2015

Ketika Anak Kita Di Bully (Lagi)

Hari ini Keni pulang sekolah dengan luka gigitan. Bukan gigitan serangga atapun hewan buas, tapi gigitan teman sekelasnya, Vio.



Lagi...ini untuk kedua kalinya Keni mengalami hal serupa ( sebelumnya ketika di TK ia mendapat luka yang sama di dibagian dada dengan pelaku Dean, teman sekelasnya).
Selain itu, di lutut juga ada luka memar yang ketika saya tanyakan, pelakunya ternyata Vio juga. Bahkan keni mengaku pula dipukul Vio di bagian tulang belikat (syukurlah saya cek di bahu tidak ada luka memar maupun lecet). Selain itu Dean (di SD kembali menjadi teman kelas Keni ) dan Vio juga sering mendorong. Saya ngeri membayangkan seandainya Keni di dorong di dekat tangga atau jendela.



Ketika saya tanya kenapa Vio menggigit Keni, dengan runut keni bercerita. 
Semua berawal letika Vio membuang penghapus keni keluar jendela, kearah kolam renang. Keni membalas dengan mengambil penghapus Vio, lalu Viopun marah dan mengigit lengan Keni
Untungkah kejadian itu dilihat oleh guru yang kemudian menolong Keni.
Ketika dijemput, guru menyampaikan hal tersebut ke Bapaknya Ken. Luka Ken pun mendapat pertolongan pertama.

Beberapa minggu sebelumnya Keni pernah mogok sekolah. Ketika saya tanya alasannya kenapa, malah menangis tersedu-sedu sambil bilang "Keni tak mau mengadu Bu..tak mau"
Setelah saya bujuk-bujuk..ternyata dia sehari sebelumnya dipukul Vio, dilapangan dan tak ada guru yang melihat. Ketika saya tanya kenapa Keni tidak melapor ke guru, Keni kembali manjawab.. "Keni bukan pengadu Bu".

Mungkin sebagian orang menganggap, ini hanyalah peristiwa biasa, kenakalan anak-anak. Dan lukapun tak seberapa. 
Tapi apakah mereka akan berpikir sama jika hal tersebut menimpa anak-anak mereka?

Rupanya saya harus kembali terus mengingatkan Keni bahwa kekerasan yang ia terima harus dilawan. Ia harus berani memukul dan menggigit balas. Karena membela diri bukanlah kenakalan, tapi keharusan.

Dan saya menulis ini bermaksud untuk mengingatkan, jangan sampai anak  kita menjadi korban maupun pelaku kekerasan. Karena anak-anak tetaplah anak-anak. Dan tugas kita mengingatkan mereka yang salah dan menguatkan mereka yang kalah.


No comments:

Post a Comment