Malaikat juga tahu saya tidak jago masak.
Tapi setelah 9 tahun menjadi ibu rumah tangga, masakan saya secara bertahap mulai layak dinikmati. Yah..meski masakan standar tumisan, sup, aneka menu panggangan dan goreng ikan. Sedangkan untuk masakan kelas maestro seperti rendang dan opor, terpaksa saya bergantung ke bumbu instant.
Tentu saja yang namanya instant, meskipun di iklannya dikampanyekan seperti buatan ibu, seperti buatan nenek, atau selezat ulekan bumbu sendiri...tetap saja dilidah saya hasilnya adalah rasa mesin pabrik dan segepok pengawet.
Nah, bagaimana kalau membuat aneka kue?
Urusan ini saya sudah nyaris memvonis diri pada tahap : kurang cakap luar biasa.
Semakin sering mencoba, sepertinya saya hanya menghasikan catatan buruk kegagalan demi kegagalan. Baik kue kering, setengah basah maupun basah akan membuahkan deretan kue keras, kue gosong, kue bantat.
Bahkan membuat Sifon instant pun saya gagal. Padahal hanya tinggal aduk dan panggang. Sungguh akut ketidakbakatan saya.
Hingga kemudian hari minggu kemarin Si Ken merengek di buatkan Sponge Coklat merk Pondan.
Sambil memegang mixer, saya memprediksi nasib buruk akan menimpa kue ini..kemungkinan bantat..ataupun bagian dalamnya setengah lumer.
Harap-harap cemas saya berkali -kali mengintip si kue dari kaca oven.
40 menit pertama, kue terlihat mengembang penuh. Sambil merapal doa sayapun menusukan lidi ke dalam gembungan kue....alamak..dalamnya masih cair.
Apakah ini pertanda kue kembali gagal?
Sambil memegang tasbih merapal istighfar, mohon ampun agar kutukan kue gagal, Tuhan hilangkan...saya tambahkan waktu panggang 20 menit.
Hasilnya....
Amboiii..empukkk semua...!!!!
Akhirnya...kue pertama saya. Olala...
Apakah ini karena kehebatan Pondan?Ataukah ketidakmampuan saya mulai berkurang?
No comments:
Post a Comment