Thursday, 26 February 2015

Salah Orang

Saat menuju kolam renang umum,  saya berpapasan dengan pengendara motor, seorang pria yang saya kira Agung, kakaknya Ani, teman sebangku saya. Wajah mereka sama persis.

Tatapan kami bertabrakan. Lalu seperti adegan slow motion dalam film, pria itupun menghentikan motornya.
Maka terjadilah dialog singkat, yang mana pertanyaan kami saling bertumbukan, demikian pula jawabannya
"Mas Agung ya?"
"Teman Ani ya?"
Masing-masing dari kami bersamaan  menjawab "iya".
Bah,,benar-benar ini bukan rekayasan tapi sungguh terjadi.

Setelah itu kami sama-sama mengangguk hormat dan melanjutkan niat masing-masing. Saya kembali berjalan ke pintu masuk kolam renang, dan pria itu pun pergi entah kemana.


Setelah renang, keluar dari kamar bilas, weladalah..Brak. Saya menabrak seorang pria. 
Dan benar-benar seperti adegan film romantis Hollywood yang penuh dengan kebetulan, kali ini saya betul-betul kembali bertemu dengan pria itu.

"Mas Agung?"
"Kamu teman Ani yang ketemu tadi kan?"
Kamipun masing-masing kembali menjawab "Ya".
Walah,,,kok dialognya sama kaya yang tadi. Tidak kreatif sekali.

Sayapun mengangguk hormat, lalu mundur perlahan dan membalikan badan, sebagai isyarat pamitan.

Tapi baru beberapa langkah, pria bernama Agung itu menyusul, dan memberondong saya dengan banyak pertanyaan antara lain, mau kemana, dengan siapa, dan terakhir menawarkan bantuan mengantar pulang.
Tentu saja saya tolak dengan halus.
Lah..wong kost saya lumayan jauh. Lagipula saya sedikit heran, kok tiba-tiba kakak sahabat saya ini mau bertegur sapa dengan saya. Sebelumnya saat bertemu kami hanya saling mengangguk.

Sayapun berjalan cepat keluar komplek kolam renang. Tapi rupanya Agung begitu baik hati. Dia mengikuti saya dan memaksa mengantar saya pulang.
Saya tentu masih menolak. Dan Agung terus mendesak. Dari kejauhan kami seperti orang yang sedang bertengkar.
Malu melihat pandangan orang-orang, maka sayapun menyerah. 

Sepanjang perjalanan pulang, kami tak banyak berbincang. 
Lagipula ngobrol dimotor tidaklah nyaman. Suara harus adu kuat dengan hembusan angin. Seingat saya, saya hanya bertanya " "Kok Ani tidak ikut, Mas"
Yang dia balas juga dengan pertanyaan, "Kok renang tidak mengajak Ani?

Esoknya, disekolah tentu saja saya  bercerita ke Ani soal pertemuan dengan Agung kakaknya.

Ternyata oh ternyata, Ani malah kebingungan. Bagaimana bisa kakaknya bertemu dengan saya? Kakanya sedang ke Semarang. 

Nah loh.. Jadi siapa yang kemarin mengantar saya sampai ke kost?

Rupanya,, ini adalah kisah sepasang kaka beradik yang namanya sama-sama Agung dan Ani. Juga kisah dua Agung   yang wajahnya sama persis.

Dan saya kira Agung yang mengantar saya juga punya kebingungan yang sama,  " Lah siapa yang saya antar kemarin?"

Wkwkwkkw

No comments:

Post a Comment