Makanan yang di benci (orang lain) sekaligus di cinta (oleh saya) versi saya :
Mie Instant
Rasa kari ayam dengan irisan cabai, daun bawang dan kuah kental. Top !
Lebih oke begete ditambah sayur dan telur dua butir. Mak slurup....slurup.
Dimakan disaat udara dingin..muuaantepppp.
Harganya
yang terjangkau menjadi penolong utama bagi yang berkantong cekak.
Bahkan teman saya mengaku, disaat kost dulu, rela menanam cabai demi
mendapat semangkuk mie kuah panas pedas mengepul.
Tapi sebagian orang bilang, mie itu makanan berbahaya, tak sehat !
Maka saya mengintip kemasan mie bagian belakang. Di sana tercantun deretan nilai gizinya.
Pikiran
awam saya berkata ..kalau berbahaya kenapa ndak dilarang? Kenapa dijual
bebas sebebas merpati? Kenapa di iklankan hampir tiap menit dengan
model anak-anak yang lahap makan mie pula?
Ada
yang bilang saat merebus mie..buang air rebusannya, karena berbahaya
buat kesehatan.Tapi pihak produsen bilang, justru air rebusan inilah
yang mengandung vitamin. Jika dibuang maka habislah nilai gizinya.
Olala....
Pemikiran
saya...jika memang hanya makan mie saja tanpa tambahan variasi makanan
lain tentulah bisa kekurangan gizi. Sama halnya jika kita terus menerus
makan nasi saja tanpa teman lauk pauk dan sayur.
Bukankah di beberapa negara makanan pokoknya juga mie? Mereka sehat-sehat saja tuh rakyatnya. Bahkan lebih makmur dari kita.
Jadi saya pribadi tidak pernah takut makan mie.
Saya suka...saya suka !
Gorengan
Orang bilang gorengan jauh dari sehat, penyebab kegemukan dan kanker. Penuh dengan lemak dan radikal bebas.
Hmmmm....sungguh saya pecinta sejati gorengan.
Bakwan, tahu goreng, combro, oncom goreng, semua menggiurkan.
Makanan cocok di segala suasana baik kala gulana maupun suka cita plus murah meriah.
Jika
saya kulik-kulik..bakwan itu dari sayur mayur, combro juga terbuat
dari singkong dan oncom yang kaya gizi. Pisang goreng..kaya kalium dan
folat. Tempe..siapa yang meragukan manfaatnya? Apa yang salah?
Minyak?
Dipakai berulang? Anti oksidan di bahan baku gorengan saya kira bisa
lah melawan radikal bebas si minyak (ini pendapat pribadi saya
ya..hehehe)
Mau aman 100 persen ya goreng sendiri. Gitu aja kok ribet..
Bagi
saya gorengan adalah simbol ekonomi kerakyatan. Coba berapa banyak
orang yang bisa hidup dari gorengan. Mungkin disetiap jarak 100 meter
kita bisa dengan mudah menemukan pedagang gorengan.
Mereka ini di mata saya lebih mulia dibanding orang yang wara wiri di tv bilang peduli rakyat..tapi ternyata korupsi. Sebel kan?
Ya..sudah lah..daripada pusing..mending kita makan gorengan.
Mendoan plus cabe rawit....i love you full!
No comments:
Post a Comment