Monday, 18 January 2016

Supir Taksi Dan Manchu Pichu

Suami saya ketiban rejeki bisa menonton piala dunia di Brasil tahun 2014 lalu. Selama 9 hari di sana, pulangnya Si Ken ngotot ingin menjemput di Bandara Soekarno Hatta. Okelah kalau begitu.

Di ruang terminal kedatangan  kami disapa bapak-bapak yang menanyakan menunggu siapa dan tiba dari mana. Begitu saya jawab menunggu suami pulang dari Brasil, ia terlongo lalu bertanya : "Menonton piala dunia?" Dan ketika saya jawab iya...mukanya langsung sumringah. "Suami mba pemain bola nasional? "
Saya ngakak dalam hati. Boro-boro main bola,  olahraga apapun tak pernah suami saya lalukan. Bahkan sepakbola bukanlah olahraga yang ia sukai.
Maka saya jawab "Bukan Pak". Dan si bapak ini lalu memandangi wajah Si Ken seperti menebak-nebak. "Apakah suami mba, pemain asing asal Latin yang merumput disini? "
Wkwkwk..saya pun menggeleng.
Tak lama kemudian Bapaknya Ken muncul dengan wajahnya yang campuran Cina-Bangka-Jawa-Sunda.
Maka berakhirlah dialog tebak-tebakan menggelikan ini.

Begitu kami duduk di taksi, beruntung kami mendapat pengemudi yang sangat  ramah. Maka perbicanganpun di mulai dengan pertanyaan "Darimana Pak?"
Begitu mendengar kata Brasil, maka terciptalah obrolah yang mencengangkan.
Ternyata pengemudi taksi ini dulunya bekerja di travel agency dan sudah melanglang buana ke 100 negara! Olala..
Semua benua sudah ia datangi. Ke negara anu transitnya di negara ono, berapa jam perjalanan dan lokasi wisata di masing-masing negara,  ia ceritakan dengan detail.
Ia pun berkisah pernah beberapa kali ke Brasil mengantar keluarga pejabat Anu menonton Karnaval Brasil yang kesohor itu.
Menurutnya...keliling dunia itu mudah dan tak harus punya uang banyak. Di masa remaja, ia menolak keinginan orang tua untuk  sekolah teknik dan memilih sekolah pariwisata. Ternyata pilihannya tak salah. Terbukti ia bisa keliling dunia dengan gratis kan?  
"Semua negara Amerika Latin pernah saya datangi Pak..Bu. Terakhir saya ke Peru..ke Manchu Pichu..."
Pyar.....nyessss..nyesss..hati saya langsung berdebar.
Manchu Pichu...!
Lokasi wisata yang amat sangat ingin saya kunjungi.
Manchu pichu yang saya pandangi fotonya setiap hari. Manchu Pichu yang kadang saya mimpikan bahkan dia siang bolong ketika tertidur di bangku kereta.
Rasanya saya ingin mengguncang pundak si pengemudi dengan keras sambil berkata.."Kereennn..hidup Bapak sangat keren!"
Tapi semua itu tidak saya lakukan. 
Saya hanya bengong...lalu membayangkan Manchu Pichu...ribuan tahun lalu.




Sumber foto :





No comments:

Post a Comment