Ketika "dipaksa" jadwal tour untuk datang ke pabrik obat herbal, saya sungguh tak berminat. Lha..jauh-jauh kok ke Beijing kok ke pabrik. Lebih baik ke Kota Terlarang kan?
Diiringin aroma jamu-jamuan, kami dibawa menyusuri lorong yang berisi banyak lukisan dan foto para pendiri pabrik, juga tokoh-tokoh herbal Tiongkok. Sayang kami tidak diperbolehkan mengambil foto apapun di dalam pabrik. Mungkin demi kerahasiaan perusahaan.
Kemudian munculah tiga wanita Tiongkok cantik, menggiring kami ke dalam ruangan yang ditata seperti layaknya ruang presentasi, lengkap dengan white board dan proyektor. Ramah mereka menyapa dalam bahasa Indonesia yang sangat fasih. Bla...bla..bla.
Brosur pun di bagikan. Isinya daftar obat yang akan mereka paparkan, khasiat dan juga harganya.
Pertama di perkenalkan adalah koyo. Walahhh..koyo banyak diwarung sebelah rumah saya Mba....
Sampel dibagikan. Semua kemudian sibuk tempel koyo disana sini.
Menyusul kemudian mereka paparkan obat pelancar peredaran darah, penyehat ginjal dan hati juga (yang paling disambut meriah oleh pria) obat pendongkrak vitalitas pria.
Tapi yang membuat saya bangkit dari rasa kantuk adalah ketika Si Mba memperagakan adegan mengerikan. Ia menggengang besi panas membara dan kulitnya tetap mulus2 saja.
Wuihhh..sayapun membandingkan dengan debus..
Bedanya Si Mbak tak perlu mantera dan bertapa. Dia hanya perlu salep.
Ya..salep anti melepuh yang begitu dioleskan ke luka bakar, bisa melindungi kulit dengan sempurna tanpa meninggalkan bekas.
Ehem...betul-betul luar biasa totalitas jualan Si Mba, ia rela tangannya dengan sengaja mengenggam besi panas demi menunjukan betapa hebatnya khasiat dari salep anti luka bakar yang ia tawarkan.
Saya pribadi bukan terkesan dengan obatnya, tapi terkesan dengan keberanian Si Mbak menggenggam besi panas.
Itu saja.
No comments:
Post a Comment