Seumur hidup, belum pernah saya merayakan tahun baru. Pergantian tahun, bagi saya hanya sekedar perubahan angka dan harus mencari kalender baru (biasanya saya dapat dari hadiah membeli sarden).
Saat sebagian besar orang berpesta, meniup terompet dan petasan, lalu mabuk sampai pagi, saya memilih tidur.
Ketika sebagian orang sibuk menyusun resolusi, saya selalu bingung memikirkan apa target baru dalam hidup saya, wong tanpa tahun baru juga sudah punya keinginan ini itu, target anu dan ono.
Memang, pola pikir orang pasti beragam. Jika saya memiliki selera rendah dalam memandang tahun baru, ada sebagian orang yang begitu berkelas merayakannya. Mempersiapkan dengan seksama dan semewah-mewahnya.
Yang sudah bosan dengan liburan di dalam negeri memilih terbang ke negeri orang. Sah-sah saja lah..wong mencari kepuasan duniawi. Hidup itu yang dikejar kesenangan kan? Memikirkan mati bisa saja kadang-kadang, atau kapan-kapan.
Yang pasti apapun gaya kita merayakan tahun baru...hidup terus berlanjut.
Jalanilah hari ini lebih baik dari kemarin.
Selamat tahun baru 2015
Kita sambut harga premium yang turun 900 perak. Lumayan masuk kantong. Ditambahin 1100 perak dapat tahu isi tauge sebiji.
No comments:
Post a Comment