Thursday 31 December 2015

Resep Akhir Tahun 2015

Di akhir tahun baru 2015 ini saya mau berbagi resep yang mungkin bisa jadi alternatif bekal si kecil ke sekolah.
Saya temukan resep ini di bungkus Bumbu Praktis Sajiku Nasi Goreng Rasa Ayam.
Sangat cocok untuk anak saya yang sulung (Ken) yang selama ini sangat tidak suka nasi.
Bahan dan cara masaknya sangat mudah. Hanya butuh waktu 10 menit.
Yuk simak :




BOLA NASI GORENG KEJU

Bahan :
Nasi putih 200 gr
Telur 2 butir
Tepung terigu 1 sendok
Daging ayam giling
Minyak 1 liter
Sajiku Nasu Goreng Ayam 1 bungkus
Keju Cheddar 100 gr (potong dadu)
Bayam (rebus dan iris)
Margarin 3 sdm

Caranya :
Panaskan margarin
Tamis daging ayam
Tambahkan nasi putih, bayam dan Sajiku Nasi Goreng Ayam. Aduk rata. Angkat lalu tambahkan tepung terigu. Aduk rata.
Bentuk bulat-bulat 2 sdm nasi bayam, isi dengan sepotong keju.
Celup bulatan nasi ke dalam telur yang telah di kocok
Goreng hingga kuning keemasan. Angkat dan tiriskan.

Porsi : 12 buah

Catatan : Bayam bisa diganti dengan sayuran lain. Keju cheddar bisa diganti dengan ikan tuna/salmon yang di potong dadu.



Selamat mencoba...
Selamat  Datang Tahun Baru 2016.....

Tuesday 22 December 2015

Kemewahan Dalam Daging Sapi Sebesar Dadu Ular Tangga

Teman-teman selalu heran dengan selera makan dan daya tampung lambung saya yang batasnya entah dimana.
Jika ditanya, apa makanan yang paling saya benci..jawabannya, tak ada. Semua saya suka. Asal lapar, semua makanan enak.

Menurut Ibu, sikap tak mengeluh soal makanan, turunan dari Kakek. Tapi saya punya pendapat lain.
Kenapa saya selalu menyantap apapun makanan di meja tanpa protes? Semata-mata ...karena rasa syukur. Syukurlah...ada makanan.

Sejak kecil keluarga kami hidup susah. Makanan tak jauh dari bayam, kangkung, daun singkong,  daun ubi jalar dan sambal, yang sebagian tinggal memetik di kebun. Sesekali Ibu berhutang tempe dan tahu pada tetangga.

Sepulang sekolah, (setelah berjalan kaki belasan kilo meter), saya tak mengeluh meski di meja hanya ada nasi (nasi jagung/nasi beras/nasi tiwul/singkong) dan sambal cabai rawit. Terkadang menu minyak jelantah yang dicampur garam kasar lalu diaduk dengan sepiring nasi menjadi tawaran menarik, (jika perut sudah mulai jenuh terbakar cabai).

Sebenarnya kami memelihara ayam kampung, tentu jika dipotong untuk lauk, habislah sumber uang sekolah kami. Jika telurnya diambil, dari mana generasi penerus sumber rupiah?  Ikan juga melimpah di kolam, tapi lebih bermanfaat jika dijual hidup.
Daging ayam hanya kami makan saat lebaran.

Daging sapi seingat saya pertama kali saya makan saat kakak pertama saya menikah, diusia saya sekolah dasar. Ibu memotong daging sapi kecil sekali, hampir sekecil dadu ular tangga. Alasannya biar semua kebagian. Sayapun  mendapat 4 dadu...rasanya enakkkk sekali. Ibu bahkan  menyimpan sebaskom dadu daging di lemari buku. Sebuah kemewahan yang layak diistimewakan tentunya.

Mungkin sedikit cerita saya di atas bisa menjadi gambaran akan selera makan saya sekarang. Intinya : karena saya pernah merasakan kekurangan makan, maka saya tahu bagaimana harus bersyukur.


Selamat makan teman-teman....jangan lupa berdoa.






Friday 18 December 2015

Ke Korea Hanya 7 Juta Rupiah Saja



Siapa bilang jalan-jalan ke Korea mahal?
Bisa loh dengan low budget.
Teman-teman saya sudah membuktikannya November 2015 lalu.
BACKPACKER 4 hari 3 malam cukup Rp 6,5 juta.  Peserta minimal 5 orang.
Biaya  sudah termasuk:
1. Tiket PP
2. Penginapan guesthouse tipe dormitory.
3. Makan 9 kali
4. Transportasi lokal disana.
5. Tiap peserta bisa membawa pulang kartu t-money yg bisa dipakai lagi saat ke Korea.
5. Ticket masuk lokasi wisata.

Lokasi Wisata Tujuan:
1. Gyeoungbokgung Palace.
2. National Folk Museum of Korea.
3. N Seoul Tower
4. Myeongdong (pusat perbelanjaan kosmetik).
5. Nami Island.
6. Namdaemun Market (pusat souvenir)
7. Han Gang Park (Han River)
8. Dongdaemun Market (pusat belanja baju).

Catatan:
1. Tidak termasuk Visa
2. Cabin Only.
3. Dibutuhkan pembayaran di muka.
4. Pembatalan dikenakan uang tiket PP + 500rb. Kelebihan akan dikembalikan.
5. Jadwal keberangkatan tanggal akan disesuaikan.
6. Biasanya berangkat Kamis malam dari CGK, kembali Senin pagi di CGK.

Pemberangkatan:
Group 1: 4-8 Feb 2016
Group 2: 3-7 Mar 2016

CP: Atin SP ( 08170997757)

Just info untuk biaya Visa biayanya Rp. 560.000

Hayuk..menabung mulai dari sekarang..
Awali tahun 2016 dengan jalan-jalan Ke Negeri Gingseng. Masa iya hanya nonton film-filmnya saja. Lebih sempurna kalau bisa ke sana langsung kan?


Di tunggu ya.....








Thursday 17 December 2015

Dunia Tanpa Huruf S

Hingga usia 22 bulan, Kinan belum bisa mengucapkan huruf S. "R" yang biasanya jadi kesulitan untuk anak seusianya, justru tak masalah. Kata S ia sebut dengan  T.

Kereta baik hati Thomas..dipangilnya  Thomat. Ketika toss (high five)...ia akan berteriak.."Tott....Tott"...membuat siapa saja yang mendengar tergelak.

Kemampuan Kinan bicara memang jauh lebih cepat dari Keni kakaknya. Tapi meski terlambat, begitu bisa mengucapkan kata-kata, Keni tak memiliki masalah dengan penyebutan. Keni bisa mengucapkan semua kata dengan sempurna.
Tanpa bermaksud membandingkan, belum mampunya Kinan mengucapkan S, tentu  menjadi tantangan untuk bisa mengajarkan padanya bagaimana menyebut S dengan sempurna sekaligus menjadi hiburan tersendiri bagi saya. 

Selain itu..setengah mati saya mengajarinya untuk memanggil saya Ibu..tapi selalu saya ia memangil saya, "Mama".  Padahal kata "Bapak" yang lebih sulit, bisa ia sebutkan dengan baik. Bahkan "Bapak" adalah kalimat pertama yang bisa ia ucapkan.


Kinan...apapun kata yang terucap darimu..di telinga ibu terdengar indah

I Love U





Tuesday 8 December 2015

Kebodohan Di Udara

Perdana saya reportase rasanya sungguh panas dingin. Padahal hanya suara saja yang diperdengarkan bukan tampang yang dipertontonkan.

Bermodalkan selembar kertas, bulpoint, dan tape recorder, maka saya memulai karir. Lokasinya di Bandara Soekarno Hatta- Tangerang, Banten.  Laporan soal arus mudik. Hal yang sederhana dan seharusnya tidak rumit.

Setelah mengumpulkan data tertulis dan wawancara selesai, maka jadilah sebuah naskah singkat, padat, berisi. Suara narasumber yang akan menjadi insert berita juga sudah saya siapkan.

Detik-detik jelang nama saya di panggil penyiar, jantung saya berdebar lebih kencang dari mobil balap F1, membayangkan  laporan saya ini di dengar bos-bos, dan kalau jelek, maka akan buruklah awal saya sebagai reporter.

Jreng..jreng..musik intro bagaikan suara genderang perang . Bla..bla...bla.....
lead berita lancar. Badan berita lancar. Tapi dibagian insert, terjadi kecauan koordinasi otak dan jari ......ketika saya harusnya memencet tape recorder di tombol play, ternyata yang saya pencet adalah tombol record!
Maka, setelah  saya berkata :
"Berikut keterangan petugas bandara:.... wzzzzzzz...wzzzz.." Nyaris hening..yang terdengar hanyalah suara pita kaset berputar.

Astagaaaaaa....saya panik. Bagaimana ini para pendengar?  Teriak saya dalam hati.
Untunglah Mba Penyiar baik hati mencoba menyelamatkan suasana.
Setelah adegan hening lebih dari lima detik itu penyiar memanggil saya "Mugi..silahkan lanjutkan laporan Anda"
Weit.....dengan suara menahan grogi, malu dan rasa bersalah, saya melanjutkan laporan, lalu menutup reportase dengan menelan ludah yang terasa pahit.

Saya sungguh bodoh dan ceroboh.