Tuesday 19 April 2016

Aquarium Kaiyukan Yang Menawan



Matahari akhirnya menyapa kulit kami pagi-pagi.
Tujuan hari ini Aquarium  Kaiyukan
Halaman aquarium sangat luas. Sejumlah murid taman kanak-kanak nampak berbaris rapi, senam dan bernyanyi. 

Mood Ken mulai naik turun. Kakinya yang sakit karena otot kaku (efek terlalu banyak berjalan dan berdiri plus udara dingin) membuat saya harus bersabar menguatkan. Karena sudah jauh-jauh ke Osaka, sayang rasanya jika harus di hotel atau di bus saja.

Masuk ke pintu utama aquarium kami disambut patung ikan super besar, lalu aquarium mirip di Seaworld Ancol plus booth foto. Jika ingin foto dan cetak siapkan sekitar Rp.150.000/lembar.
Setelah foto, pengunjung menaiki eskalator sempit (hanya muat satu orang mirip antrian) dan curam setinggi 8 lantai.

Pemandangan pertama diujung eskalator adalah hutan Jepang. Dibuat semirip mungkin aslinya lengkap dengan berang-berang yang lucu dan menggemaskan.
Selanjutnya kita disuguhi rupa-rupa ikan hingga singa laut dan pinguin yang terlihat sehat dan bahagia.
Lalu setengah perjalanan jelang pintu keluar pengunjung bisa kenikmati aquarium raksana serupa lautan  Pasific lengkap dengan ikan-ikan super besar seperti hiu dan paus. Ada 5.400 ton air dengan ke dalaman  9 meter dan panjang 34 m.
Wow..rasanya menenangkan sekali melihat rupa-rupa hewan air ini.
Si Ken sampai susah beranjak.


Jelang pintu keluar ada kolam tempat aneka ikan (bayi hiu, paus dan ikan pari) yang bisa disentuh pengunjung.
Tapi eit...ada aturan yang harus dipatuhi yaitu cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh ikan..plus jangan sentuh mulut ikan.
Di titik ini Si Ken sudah tidak antusias. Dia sudah capek dan terus mengeluh kakinya kesakitan.

Hmmm..aquarium yang sangat indah. Jika suatu saat nanti saya punya kesempatan kembali ke sini...saya akan menghabiskan waktu seharian.

Untuk yang berkunjung ke Osaka..Aquarium Kaiyukan...sangat saya rekomendasikan.











Osaka, 15 Maret 2016

Support by : Boneeto

Universal Studio Osaka.. Olala



Sejak pagi gerimis tak hentinya mengguyur Osaka. Ramalan cuaca mengatakan, cerah akan muncul jelang sore.
Maka dengan menembus rintik -rintik dan menahan udara super dingin 6 derajat kami menuju Universal Studio.

Jarak dari tempat parkir ke pintu gerbang lumayan jauh, sekitar setengah kilo meter.Jalan kaki terasa semakin berat karena diterpa hembusan angin yang terasa membekukan tulang.

Yang pasti begitu sampai di depan gerbang utama, semua langsung sibuk berfoto di bola dunia logo Universal.

Setelah itu barulah kami menuju gate ticket. Lancar tanpa antrian berarti. Mungkin karena masih pagi.

Sampai di dalam ...hujan makin deras. Kami berpencar dengan waktu dan titik kumpul yang sudah kami sepakati. Setidaknya kami punya waktu 7 jam untuk berkeliling. Jam 12 waktu setempat kami sepakat bertemu di wahana Harry Potter.

Tujuan pertama berdasar rekomendasi guide adalah wahana Spiderman.
Maka antrilah kami....hampir 3 jam lamanya. Untunglah Ken tidak protes. Padahal pertunjukan 3Dimensi yang kami tonton hanya sekitar 5 menit!
Ya lumayan lah...setidaknya ngalamin diselamatkan Spiderman dari serangan musuh.
Pokoknya, diujung antrian yang berasa sepanjang Tembok Cina, kami dibagikan kacamata 3 dimensi, lalu dipersilahkan duduk manis dibangku kapasitas 12 orang (yang dibentuk menyerupai mobil) dan wus..wus. Spiderman sempat nangkring di depan kami, dan berbicara kepada kami menggunakan bahasa Jepang..entahlah apa yang dikatakan mas Spider pada kami. Mungkin ia berkata..."Apapun yang terjadi tenang..ada Aku yang akan melindungi dan menyelamatkanmu..." So sweet.

Maka jungkir balik plus melompat ke sana kemari lah Spiderman menyelamatkan kami dari serangan musuh. Ketika kami di serang dengan api maka ada hembusan udara hangat..dan ketika kita diserang dengan air, maka ada titik air sungguhan menimpa kami. Paling menegangkan ketika kami seolah jatuh dari gedung bertingkat....rasanya seperti naik roller coaster... wussssss..jatuh dari ketinggian lalu...sretttttt...detik terakhir sebelum terhempas, kami diselamatkan oleh jaring Mas Spider.
Hahaha.. menyenangkan..tapi sayang kenapa durasinya tidak 30 menit ya...? Tidak sebanding dengan capek antrinya.

Jadi komennya...seru sih, tapi tetap tak sebanding dengan capek antrinya.

Baiklah..kami harus segera keluar. Begitu turun dari bangku, kami disambut mbak-mbak yang menawaran cuci cetak foto seru kami ketika di dalam.
Muahalnya...Rp.150.000.
Tapi demi sebuah kenang-kenangan..dengan berat hari tercetaklah foto kami.
Nampak saya dan Ken sedang tersenyum lebar di sana.

Segera saya ajak Ken keluar dari Wahana, karena sebelum pintu keluar ada rupa-rupa makanan dan souvenir Spiderman yang harganya jauh dari jangkauan kantong saya.
Hahaha





Osaka 14 Maret 2016

Di sponsori oleh : Boneeto

Monday 18 April 2016

Melawan Lupa

Saya itu jagonya lupa. Mungkin kalau ada lomba balap lupa, saya bisa juara atau minimal finalis.

Bila keluar rumah, sekian menit kemudian pasti saya kembali dengan alasan ada yang tertinggal.
Paling sering..HP.

Tapi, saat kami pergi sekeluarga, benda yang paling sering alpa saya bawa adalah tas.
Padahal di tas terdapat segala macam peralatan "tempur". Mulai dari dompet sampai makanan dan baju ganti anak-anak.


Hal konyol menyangkut lupa juga saya alami sewaktu Ken pertama masuk sekolah dasar.
Saking semangatnya, menggunakan motor, melesatlah kami menembus kemacetan.

Segala macam wejangan saya sampaikan pada Ken.
Belajar yang benar, hormati dan dengarkan kata guru, konsentrasi, sayangi teman-teman. Bla..bla..bla
Begitu sampai di gerbang sekolah..eng ing eng.
Kok tasnya Ken tidak terbawa.
Gubrak...

Pernah juga kami berempat pergi tanpa tujuan. Pokoknya muter-muter sajalah.
Hingga kemudian Ken minta beli somay. Begitu tiba waktu membayar....loh mana tasnya?
Ternyata tas tak terbawa.
Padahal dompet dekil tua saya ada di dalamnya.
Beuhh...

Dan kemarin, kami berniat kembali berputar-putar. Begitu sampai di luar pintu pagar, saya tengok bagian depan motor. Wah ...kosong..tak ada tas di sana.
Sayapun ngomel panjang lebar ke suami
"Kan tadi sudah saya bilang. Tolong bawakan tas. Jangan sampai deh bikin malu gara-gara tak bawa uang. Terlalu sering tas tertinggal. Saya kan ribet urus dan pegang Kin. Jadi tolong dong...soal tas ya saya dibantu. Bla..bla..bla"
Nerocoslah saya seperti petasan banting.
Suami saya diam saja.
Si Ken diam saja.
Kom tumben tak ada yang membalas sengit omelan saya.

Lalu..lewat kaca spion saya melirik wajah saya yang cemberut masam seperti Asam Jawa.

Eit. Tunggu...apa itu dipundak saya....
Weladalah....ternyata tasnya sudah tergantung manis di punggung saya !!!!
Omelan saya langsung terhenti seketika.

Tawa Si Ken dan Bapaknya meledak seperti mercon perkawinan.
Si Ken menyeletuk ..."Ibu...ibu. Ibu ini lucu kaya Parto".


Tiba-tiba saya merasakan tas dipunggung menjadi berat.


Seberat beban hidup saya..

Hahahahahha