Saturday 22 June 2019

Pantai Indah Yang Belum Indah

Januari lalu, Kinan merengek minta ke pantai. Tapi kami tak langsung bisa kabulkan. Selain jauh, kami juga susah mencari waktu.
Selama kami belum kabulkan, Kinan rajin melihat pantai-pantai di Youtube...mungkin pasir dan debur ombak sangat menarik baginya.
Hingga kemudian kami merasa harus segera mewujudkan keinginannya, setidaknya sebagai kado ulang tahun ke 5.


Pergilah kami naik motor. Perjalanan lebih dari satu jam. Sepanjang  jalan Kinan bernyanyi riang, mungkin bayangan pantai biru berpasir indah menari-nari di depan mata.

Tibalah kami di Pantai Indah...sekitar jam 13.00 WIB.
Kinan bengong..kok jauh dari yang dia lihat di Youtube. Pantai berpasirnya sempit, pasirnya enggak sebanyak dan  tidak empuk  untuk bisa di aduk agar bisa membuat istana pasir.
Ia pun ragu masuk ke air.. Lah..mana ombaknya? Airnya setenang air kobokan. 
Lalu saya pun membujuknya untuk turun ke air. Berhasil.

Awalnya terlihat ragu. Kemudian dia  berani  mencoba menyelam. Namun saat kepalanya kembali muncul ke permukaan air..ada sampah plastik yang melambai-lambai ditangannya, juga bangkai ikan kecil.
Wadawwwww......saya jadi merasa bersalah.

Tak sampai  10  menit di air, Kinan minta pulang. Sendok pasir yang kami bawa tak disentuhnya. Mungkin bagi Kinan lebih seru mandi di empang  neneknya di kampung (dia bisa tuh sejam  berendam di empang  neneknya yang berair bening dengan sumber air dari bawah hutan bambu).

Pantai Indah yang tak indah.

Maka pulanglah kami.

Dalam perjalanan pulang saya bertanya.... "Asyik enggak pantainya?" Kinan hanya terdiam membisu. 

Hmmmm, niat membahagiakan dengan pengalaman pertama ke pantai ternyata mengecewakan. 


Maaf ya Kinan...besok-besok berendam di bak mandi saja ya...enggak ada sampahnya kok. 


Oh Iya...Selamat ulang tahun ke 492  Jakarta , semoga pantainya makin indah ya..