Saat menonton tv, saya heran melihat begitu banyaknya kontes menyanyi.
Membuat saya berpikir..apa iya sukses instant, kaya materi dan terkenal
hanya bisa dimiliki oleh orang yang bakat nyanyi doang?
Lalu bagaimana dengan orang yang tak bisa menyanyi?
Saya nyanyi di kamar mandipun cicak di dinding berjatuhan mati, bagaimana jika saya nyanyi di tv?
Sungguh..kontes menyanyi di televisi sangat memilukan hati saya. Menyadarkan betapa buruk kualitas suara saya.
Dan membuka mata saya (yang berbulu pendek) bahwa siapa bilang cantik dan pintar tidak bisa dalam satu paket? Jika ada yang berkata, biasanya orang cantik itu tidak berbakat atau sebaliknya.. berarti anda menghina Tuhan. Dosa!
Oh iya....satu lagi.. saya lihat format lomba nyanyi dimanapun sama. Ada yang nyanyi. Ada juri hahahihi. Lalu ada yang nangis saat tersingkir. Ada yang jual penderitaan untuk meraih simpati dan ada yang memutuskan urat malu yang penting masuk tv.
Bahkan ada lomba nyanyi yang mulai sore dan berakhir tengah malam. Tapi kadang saya bingung itu acara menyanyi atau acara melawak, karena antara menyanyi dan melawaknya lebih banyak lawakannya.
Dan menurut saya dari semua yang terlibat di acara itu penonton di studionya lah yang paling hebat. Bayangkan... mereka kuat nonton berjam-jam dan entah dibayar entah tidak. Kalaupun dibayar pasti besarnya hanya sepersekian persen artis yang nyanyi, komen dan ngelawak .
Kalau kita yang nonton di rumah sih saya yakin tak banyak yang kuat nonton selama itu non stop. Paling sesekali ditinggal mandi, ke warung, ke poskamling bahkan ditinggal tidur.
Lah klo penonton di studio kan harus hore-hore terus sepanjang waktu. Mana boleh mereka tidur.
Saya jadi bertanya-tanya..mungkin penontonnya pakai sistem shift persekian jam kah?
Entahlah.
Soal artis dan jurinya kenapa kuat bawa acara selama itu? Saya sih tidak kagum..kan mereka dibayar tinggi.
Hehehe.
Hidup penonton di studio!!! Kalian hebattt euy..
Oh ya soal juri...dikontes nyanyi apapun..baik yang mengaku murni ide sendiri atau kompetisi dengan format impor dari luar negeri. Saya lihat selalu ada satu juri yang dibikin seolah bersifat nyebelin (mengkritik pedas) ...ada juri yang selalu berantem satu sama lain dan ada juri yang kalem sebagai penengah.
Sah-sah saja lah ..karena untuk menghibur penonton konon formatnya harus begitu.
Tapi apa semua juri kontes menyanyi harus begitu?
Sayapun teringat tanggapan teman saya ketika saya ngoceh soal lomba-lomba nyanyi yang seolah seragam...teman saya dengan sengit mengomel.
" Ah lo...lo bisa ngomong kaya gitu karena lo sirik..tidak bisa nyanyi, tidak bisa jadi juri, tidak bisa jadi penonton studio..Ngaca lo! Sudah lah ..klo lo tidak suka...ya jangan ditonton. Matiin tipi lo..atau lo jual aja tipi gendut buluk lo itu. Nggak usah sok kritik-kritik. Lagian siapa lo?"
Sayapun nyengir. Dan saya rasa perkataan teman saya itu...ada benarnya.
Saya akan jual tipi...
Hahahaha
Lalu bagaimana dengan orang yang tak bisa menyanyi?
Saya nyanyi di kamar mandipun cicak di dinding berjatuhan mati, bagaimana jika saya nyanyi di tv?
Sungguh..kontes menyanyi di televisi sangat memilukan hati saya. Menyadarkan betapa buruk kualitas suara saya.
Dan membuka mata saya (yang berbulu pendek) bahwa siapa bilang cantik dan pintar tidak bisa dalam satu paket? Jika ada yang berkata, biasanya orang cantik itu tidak berbakat atau sebaliknya.. berarti anda menghina Tuhan. Dosa!
Oh iya....satu lagi.. saya lihat format lomba nyanyi dimanapun sama. Ada yang nyanyi. Ada juri hahahihi. Lalu ada yang nangis saat tersingkir. Ada yang jual penderitaan untuk meraih simpati dan ada yang memutuskan urat malu yang penting masuk tv.
Bahkan ada lomba nyanyi yang mulai sore dan berakhir tengah malam. Tapi kadang saya bingung itu acara menyanyi atau acara melawak, karena antara menyanyi dan melawaknya lebih banyak lawakannya.
Dan menurut saya dari semua yang terlibat di acara itu penonton di studionya lah yang paling hebat. Bayangkan... mereka kuat nonton berjam-jam dan entah dibayar entah tidak. Kalaupun dibayar pasti besarnya hanya sepersekian persen artis yang nyanyi, komen dan ngelawak .
Kalau kita yang nonton di rumah sih saya yakin tak banyak yang kuat nonton selama itu non stop. Paling sesekali ditinggal mandi, ke warung, ke poskamling bahkan ditinggal tidur.
Lah klo penonton di studio kan harus hore-hore terus sepanjang waktu. Mana boleh mereka tidur.
Saya jadi bertanya-tanya..mungkin penontonnya pakai sistem shift persekian jam kah?
Entahlah.
Soal artis dan jurinya kenapa kuat bawa acara selama itu? Saya sih tidak kagum..kan mereka dibayar tinggi.
Hehehe.
Hidup penonton di studio!!! Kalian hebattt euy..
Oh ya soal juri...dikontes nyanyi apapun..baik yang mengaku murni ide sendiri atau kompetisi dengan format impor dari luar negeri. Saya lihat selalu ada satu juri yang dibikin seolah bersifat nyebelin (mengkritik pedas) ...ada juri yang selalu berantem satu sama lain dan ada juri yang kalem sebagai penengah.
Sah-sah saja lah ..karena untuk menghibur penonton konon formatnya harus begitu.
Tapi apa semua juri kontes menyanyi harus begitu?
Sayapun teringat tanggapan teman saya ketika saya ngoceh soal lomba-lomba nyanyi yang seolah seragam...teman saya dengan sengit mengomel.
" Ah lo...lo bisa ngomong kaya gitu karena lo sirik..tidak bisa nyanyi, tidak bisa jadi juri, tidak bisa jadi penonton studio..Ngaca lo! Sudah lah ..klo lo tidak suka...ya jangan ditonton. Matiin tipi lo..atau lo jual aja tipi gendut buluk lo itu. Nggak usah sok kritik-kritik. Lagian siapa lo?"
Sayapun nyengir. Dan saya rasa perkataan teman saya itu...ada benarnya.
Saya akan jual tipi...
Hahahaha