Tuesday 7 May 2019

Wanita Malam



Setelah sekitar tiga tahun bekerja dengan jam waktu normal, mulai hari ini, di hari ramadhan kedua, saya diberi kesempatan untuk kembali bekerja shif malam. 
Rasanya campur aduk. Tanpa bermaksud mengeluh, saya hanya ingin berkata..rasanya sedih. 
Saya tinggalkan anak-anak diwaktu yang biasanya mereka menunggu saya pulang. Dan mereka akan kembali merasakan tidur tanpa ibunya. 

Saat berjalan dari rumah menuju stasiun KRL, rasanya aneh. Sebelumnya, jam mendekati  magrib saya berjalan pulang dari stasiun ke rumah, tapi kini sebaliknya, saya susuri trotoar, meninggalkan rumah menuju stasiun. 

Jalanan sepi, karena saat saya berangkat adalah waktunya orang berbuka puasa. Kereta juga lega. 

Ada rasa tak rela meninggalkan zona nyaman. Tapi saya mencoba melihat hal baiknya saja. Pagi hingga sore saya bisa membersihkan dan merapikan rumah tanpa harus membagi perhatian dengan anak-anak, karena mereka sekolah. 
Hanya saja, waktu dengan mereka memang akan menjadi jauh berkurang. 
Tapi setidaknya nanti pulang kantor, adalah saatnya waktu sahur, jadi tidak mungkin ada yang akan sahur "kesiangan".
Lalu kapan saya tidur? Ah  jangan ditanya. Saya bisa tidur dimana saja dan kapan saja, dalam suasana apa saja.

Saat keluarga bertanya.."Kenapa kamu harus kerja malam, apakah sudah tidak ada karyawan laki- laki yang bisa bekerja malam? "
Saya hanya menjawab..."Tidak apa, saya harus bersyukur masih bisa bekerja. Nikmati saja suka dukanya. Yang penting semoga saya diberi kesehatan agar bisa bekerja dengan baik".

Tapi ada juga loh yang tertawa terbahak-bahak begitu tahu saya kembali ditempatkan di shif malam.
"Aih..pulang pukul 01. 30  pagi....wkwkkw..lo kembali jadi wanita malam dong. Ah..nggak akan laku..bencong-bencong deket kantor lebih cakep dibanding lo"

Ish..mulut teman saya ini emang kejam. 
Tapi kenapa saya mesti marah. Banyak orang diluar sana yang bekerja malam..malah lebih berat dibanding saya.  Setidaknya saya hanya perlu duduk di depan komputer. 

Saya jadi teringat saat shift malam dulu, setiap saya pulang dini hari dan melewati Pasar Kramat Jati, melihat wanita- wanita hebat dan kuat duduk diantara sayur dan ikan-ikan, saya merasa oke..karena banyak teman senasib...

Nah..para wanita  malam..saya kembali nih...wkwkkwkw