Tuesday, 14 October 2014

Jumat Keramat


Sebulan sekali, malam Jumat diminggu terakhir, menjadi malam yang sangat keramat untuk saya.
Kenapa? Karena saya harus bertugas menjaga obor tetap menyala.

Ngepet? 
Bukaaan. Tapi karena itu malam panen madu.

Kami memiliki sarang lebah didekat kamar mandi, terbuat dari batang pohon kelapa sepanjang 1 meter yang dibelah dua lalu dibuang isinya, (lalu disatukan kembali) sehingga tercipta rongga yang cukup gelap dan hangat. Dibuat pula lubang diameter 3 cm sebagai pintu keluar masuk.
Cukup letakan saja batang kepala berongga ditempat tinggi maka lebah liar akan dengan sukacita datang menempati "rumah" gratis ini.
 
Saat panen adalah saat yang mendebarkan. Selepas magrib, berbekal obor saya dan bapak mengendap-endap keatas kamar mandi. 
Untuk pengasapan kami menggunakan daun kelapa kering yang dibakar.

Ketika sarang dibuka...wuihhhhh di dalamnya buanyak lempengan-lempengan  rumah lebah penuh berisi madu dan juga bayi-bayinya
Satu ember ukuran sedang pun disiapkan untuk menampung hasil panen.

Saya sebenarnya sangat takut tersengat. tapi bayangan manisnya madu mengalahkan segalanya.
Proses panen  sangat cepat karena Bapak tak ingin lebah terganggu (pastinya sih terganggau ya wong sarangnnya diambil).
 
Hmmmm...manisnyaaa si madu asli. Saya senang membantu memeras sarang madu,lalu menyaringnya agar bersih dari serpihan sarang.

Sedangkan bayi-bayi lebah akan berakhir tragis di wajan atau panci Ibu saya,  bercampur dengan bumbu dan santan kelapa.
Lauk lebah muda ini awalnya terasa aneh dilidah..tapi kadang karena itu lauk satu-satunya yang ada,,jadi ya saya telan saja.

Dan sampai kini..saya ingin semua moment itu terulang kembali

No comments:

Post a Comment