Karena tampang dan penampilan saya yang soksialita (soak, sial dan menderita), orang-orang di sekolah Ken mengira saya adalah pembantu atau pengasuhnya.
Yang berpikir seperti itu bahkan bukan hanya sesama orang tua murid, tapi juga sebagian guru.
Di awal Keni sekolah, ketika saya berdiri di depan pintu (titik jemput) sebagian guru akan bertanya dengan nada sedikit ketus :" Jemput siapa?"
Beda halnya ketika yang berdiri di depan pintu adalah orang tua murid dengan kunci mobil ditangan, mengenakan rok mini atau hot pant plus berbando kaca mata hitam, maka sikap guru akan sehangat mentari pagi.
Kepada sejumlah orang tua murid, sering saya mencoba membuka pembicaraan, (saya awali) melempar senyum, tapi tak ada satupun yang membalas. Mereka menatap saya aneh, seakan-akan berkata : "Ih..ngapain ini pembantu senyum-senyum...beda kasta kita"
Pernah juga saya menyapa mereka di What's Up Group, memperkenalkan diri. Tapi tak satupun yang merespon. Sementara jika yang menyapa di group adalah anggota geng mereka..semuanya menyahut.
Yang berpikir seperti itu bahkan bukan hanya sesama orang tua murid, tapi juga sebagian guru.
Di awal Keni sekolah, ketika saya berdiri di depan pintu (titik jemput) sebagian guru akan bertanya dengan nada sedikit ketus :" Jemput siapa?"
Beda halnya ketika yang berdiri di depan pintu adalah orang tua murid dengan kunci mobil ditangan, mengenakan rok mini atau hot pant plus berbando kaca mata hitam, maka sikap guru akan sehangat mentari pagi.
Kepada sejumlah orang tua murid, sering saya mencoba membuka pembicaraan, (saya awali) melempar senyum, tapi tak ada satupun yang membalas. Mereka menatap saya aneh, seakan-akan berkata : "Ih..ngapain ini pembantu senyum-senyum...beda kasta kita"
Pernah juga saya menyapa mereka di What's Up Group, memperkenalkan diri. Tapi tak satupun yang merespon. Sementara jika yang menyapa di group adalah anggota geng mereka..semuanya menyahut.
Ow..ow.... Oh MG hellow.....wkwkwkw..(gaya Ganteng-Ganteng Conge'an..eh Serigala). Jujur, saya tidak sedih, tidak kecewa, tidak juga marah... saya hanya tertawa
Tak bisa dihindar, di masa kini, orang memang akan dihormati dari penampilannya. Ungkapan "Dont judge book by cover" hanya berlaku bagi buah durian. Di dunia pergaulan, kita akan dihargai tergantung dari apa yang kita pakai.
Tak peduli ada jutaan uang dikantong, ketika kita masuk lobby hotel atau restoran dengan tampang gembel...ya pasti kita akan diusir.
Sama seperti halnya turis, jika kamu memakai backpack, lalu masuk hotel mewah, pihak hotel akan sangsi akan kemampuan kamu membayar. Yang dianggap mampu adalah yang mengenakan jas, dasi dan koper mahal.
Mungkin memang tidak salah orang-orang disekolah bersikap begitu. Yang salah adalah tampang saya yang membutuhkan format ulang ....
Wkwkwkwkwkw
Tak bisa dihindar, di masa kini, orang memang akan dihormati dari penampilannya. Ungkapan "Dont judge book by cover" hanya berlaku bagi buah durian. Di dunia pergaulan, kita akan dihargai tergantung dari apa yang kita pakai.
Tak peduli ada jutaan uang dikantong, ketika kita masuk lobby hotel atau restoran dengan tampang gembel...ya pasti kita akan diusir.
Sama seperti halnya turis, jika kamu memakai backpack, lalu masuk hotel mewah, pihak hotel akan sangsi akan kemampuan kamu membayar. Yang dianggap mampu adalah yang mengenakan jas, dasi dan koper mahal.
Mungkin memang tidak salah orang-orang disekolah bersikap begitu. Yang salah adalah tampang saya yang membutuhkan format ulang ....
Wkwkwkwkwkw
Lisa Royo
ReplyDeleteSama bund, meski jabatan di sekolah sy sbg miss tp orang tua murid sering mengira sy mbak
aih..bunda Lisa Royo itu cantik... beda jauhh dengan saya. Tak usah risaukan orang yang salah memandang kita bun.. kita buktikan saja mereka salah
DeleteHahaha..rika kon nganggo pupur karo lipen koh yuu...nying be sering dikayakuwekna(ndarani tamu rep melu mkn gratis nang resto nek acr gathering)soale sing liane nganggone mini mini n bling bling
ReplyDeleteWkwkwkkw..males dandan mak....ora papa dianggap pembantu....malah ora ribet wkwkkw.hahhaa aku ya gelem lah makan gratis
Delete