Saya sangat menyukai pawon (tungku tanah liat) yang kokoh berdiri di dapur. Setiap pagi saya dan Bapak duduk di depan perapian, menjaga api tetap menyala sekaligus menungu matang singkong dan jagung yang kami susupkan ke bara.
Sementara ibu sibuk memasak aneka makanan diatas tungkunya,
Saat udara sangat dingin, saya senang merentangkan telapak tangan di mulut pawon. Rasa hangat yang menjalar membuat tangan saya tak lagi kebas.
Sementara ibu sibuk memasak aneka makanan diatas tungkunya,
Saat udara sangat dingin, saya senang merentangkan telapak tangan di mulut pawon. Rasa hangat yang menjalar membuat tangan saya tak lagi kebas.
Aroma pawon menyusup ke serat baju dan pori saya sehinga meninggalkan aroma khas...anak kampung.
Agar pawon tetap menyala adalah tugas saya dan Bapak untuk repek (mencari bahan bakar di kebun dan hutan). Pelepah dan daun kelapa tua adalah bahan yang paling mudah di dapat, selebihnya ranting-ranting kering sisa pangkasan pohon cengkih, jengkol atau jika beruntung kami bisa membawa pulang sisa (tatalan) orang menebang pohon kalbi dan sengon.
Asap dari pawon ini akan memenuhi dapur kami dan meninggalkan warna hitam jelaga yang merata di dinding, membuat dapur kami menjadi hitam kelam.
Di sisi kiri dan kanan tungku, Bapak menaruh sarang ayam untuk bertelur. Sarang yang hangat terbuat dari jerami dan udara panas yang menguar dari tungku kami membuat telur yang di erami menetas dengan selamat.
Pawon berasal dari kata Pa yang berasal dari kependekan kata papan
atau tempat, sedang Won berarti awon/awu yang berarti abu. Jadi pawon
berarti tempat yang menghasilkan abu. Pengertian menghasilkan abu adalah
tempat untuk memasak untuk keperluan hidup sehari-hari.
Nah..saat ini meski Ibu di kampung sudah menggunakan kompor gas, tapi pawon masih kami milliki dan sesekali masih kami gunakan.
Saat-saat duduk berdua dengan Bapak di depan pawon..menjadi kenangan manis yang akan saya simpan.
Seandainya pawon itu bisa bicara..mungkin ia juga merindukan kami.
Manisnya jagung bakar itu....
Empuknya singkong bakar itu
Indahnya kenangan itu
Nang jgj jg esih ana gudeg pawon yuu...bukake jam 10 mbengi...antrine nang ngarep pawon
ReplyDeleteya angger meng jogja aku garep meng ngonoh...antri nomor siji nang ngarep pawon
Delete