Sekaya apapun orang, sepintar apapun orang, sekeren apapun
orang, tapi jika ia buang sampah sembarangan....di mata saya, ia tidak ada
artinya. Saya tidak akan sedikitpun menaruh hormat pada pembuang sampah
sembarangan.
Bukankah tidak sulit menyimpan kulit permen di saku? Bukankah tidak
sulit membawa kantong plastik di tas (untuk menampung sementara
sampah, sebelum kita buang ke tempat sampah)?
Tidak sulit, hanya saja mungkin orang terlalu malas, atau terlalu bodoh.
Boro-boro membuang sampah dengan cara dipilah, wong membuang sampah pada
tempatnya saja (satu tempat, tidak berkategori) orang masih ogah.
Intinya..sebagian orang males mikir kategori sampah apa yang dia buang.
Males mikir....atau tidak punya pikiran, hasil akhirnya tak ada beda.
Males mikir....atau tidak punya pikiran, hasil akhirnya tak ada beda.
Jika orang mau sedikit mikir, sampah itu ada 3 kategori, sampah terurai (organik),
sampah tak terurai (anorganik) dan sampah kimia berbahaya (B3). Ketiga sampah ini punya
"rumah" dengan warna masing-masing. Hijau untuk sampah terurai (kertas,
daun), Kuning untuk sampah yang bisa di daur ulang (plastik, kaca, besi, kaleng), lalu
Merah untuk sampah bahan kimia (baterai bekas, tinta bekas, mercury).
Padahal jika kita disiplin, maka akan sangat membantu alam menanggung
semua beban sampah yang kita hasilkan. Yang teurai bisa dimanfaatkan
sebagai pupuk organik. Yang plastik atau kaca bisa di manfaatkan lewat
proses daur ulang, dan sampah kimia akan diisolasi di tempat khusus agar
pencemaran bisa dilokalisir
Meniru komedian Cak Lontong....mbok yao..kalau mau buang sampah itu...mikir....mikir ...mikir dulu... Ndak susah loh. Hanya butuh mikir sedikit....wong di tempat sampah sudah ada tulisan yang bisa dijadikan petunjuk. Hanya tinggal baca..
Mikir...
No comments:
Post a Comment