Saya pecinta sejarah. Menurut teman saya, itu artinya saya susah move on. Padahal sejarah itu penting loh. Nggak akan ada hari ini kalau tidak ada masa lalu kan?
Ketika SD, SMP dan SMA, saya hanya belajar sejarah lewat buku. Bisa di bilang, dari sekian banyak buku pelajaran, hanya buku sejarah yang sering saya baca. Apalagi di usia itu ingatan saya sedang tajam-tajamnya, sehingga sejarah kerajaan ini...kerjaaan itu...bahkan raja pertama sampai yang kesekian dari kerajaan ini dan itu, saya hapal di luar kepala.
Kenapa saat itu saya hanya belajar lewat buku? Karena di daerah tempat saya tumbuh tidak ada museum, akses ke televisi terbatas dan mana ada radio yang rajin membahas museum? Untuk mendapat koran saja saya harus ke kota kabupaten, berjalan 10 km dan naik kendaraan 20 menit.
Nah..begitu kuliah, saya hijrah ke Jakarta. Di kota penuh sesak ini, saya mengalami "kekagetan museum", karena museum ada di mana-mana, tinggal pilih saja.
Sayapun terjangkiti "demam masa lalu".
Sayapun terjangkiti "demam masa lalu".
Disaat jeda kuliah, saya keliling dari museum ke museum. Bisa berjam-jam.
Semua benda yang saya lihat seakan membawa saya ke masa mereka berjaya dan hidup laksana film yang bisa di putar ulang.
Semua benda yang saya lihat seakan membawa saya ke masa mereka berjaya dan hidup laksana film yang bisa di putar ulang.
Saat saya berdiri di depan Borobudur, maka yang saya bayangkan adalah bagaimana suasana di sana di jamannya. Saat melihat sebuah guci keramik, pikiran saya akan melayang ke siapa kah yang membuat, bagaimana ini di buat,dan difungsikan sebagai apa?
Jika pernah melihat film Night at Museum..ya kira-kira seperti itulah. Semua benda yang saya lihat seolah hidup kembali dan menyedot saya ke masanya.
Kini, setelah menikah dan punya anak, keinginan untuk ke museum, terpaksa saya "museumkan" sementara
Dan saya berharap, kelak bisa mendatangi museum lebih banyak...tidak hanya di Indonesia tapi juga ke negara-negara tetangga.
Jadi, jika di tahun 2034 kelak , anda melihat ada nenek-nenek duduk terpekur di museum...
Mungkin itu saya.
No comments:
Post a Comment