Monday, 2 June 2014
Menolak Gondrong
Saya lebih suka si Ken berambut gondrong. Lebih enak dilihat. Tapi bapaknya tidak suka. Jadi begitu rambut Si Ken gondrong maka akan terjadi perdebatan antara saya dan bapaknya memperebutkan keputusan Si Ken potong rambut atau tidak.
Lebih sering ya saya kalah. Begitu saya pulang kantor, pemandangan cukur mencukur di depan pintupun tak jarang saya saksikan. Hal ini terjadi karena si Ken lebih memilih " Salon Bapak" alias di cukur bapaknya sendiri ketimbang cukur di salon.
Heits...paling aneh kalau lihat Si Ken habis potong rambut. Mirip banget mas-mas jelang remaja. Imutnya akan hilang entah kemana. Badannya yang bongsor mendukung dia seperti badan anak SMP padahal masih TK... Hahaha.
Tapi tiga hari lalu Si Ken ngotot banget minta potong rambut. Ketika saya tanya alasannya apa, jawabannya pendek
" Ya pingin potong aja, kan sudah gondrong",
Dan hari ini..eng ing eng.. Saya memergoki Si Ken mematut-matut diri di depan kaca, sambil menyibak-nyibak rambutnya samping dan belakang.
"Tuh kan Bu..panjang.Potong dong Bu"
"Kok dipotong..kan bagusan panjang. Keni jadi kelihatan imut" jawab saya sambil juga ikut mematut matut diri.
"Habisnya..kalau panjang gini kaya perempuan Bu"
Hahah..saya tertawa geli "Siapa bilang?"
"Imun Bu.."
Hahha..saya makin tertawa geli...ternyata ini alasan dia ngotot minta potong rambut... dikatain rambutnya panjang sama cewek.
Siapa Imun? Imun adalah temen sekelas yang sangat Ken sukai
Olala..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment