Awalnya saya terheran-heran melihat banyaknya orang yang suka sekali "nongkrong " di fly over (jalan layang).
Apa enaknya ya?
Apa yang mereka lakukan memang tak membuat macet kendaraan, karena mereka parkir benar-benar di pinggir, mepet dengan pagar besi pembatas. Tapi sungguh, saya khawatir kalau mereka lengah, lalu jatuh.
Waduhhhh..ngeri membayangkan.
Menurut teman saya, itu sih modus pacaran yang nggak mau keluar modal.
" Kok mau-maunya sih cewek itu mau di ajak nongkrong di tempat begituan, modal dikit kek cowoknya..ke mall kek. " Begitu pendapat teman se kantor saya.
Nah...ini tentu berlaku untuk mereka yang berpasangan ya. Saya justru ngerinya lihat mereka yang seorang diri. Apalagi kalau nongkrongnya pakai bengong... saya kadang berpikir jangan-jangan mereka sedang putus cinta, atau ada masalah keluarga, banyak hutang, di pecat dari kerjaan,,,lalu mereka bisa saja berniat bunuh diri,,, hmmm makin serem saja pemikiran saya.
Lalu saking penasarannya, sepulang kantor, saya ajak suami saya nongkrong ala Fly over. Awalnya suami saya mengomel,..
"Ngapain juga,..malu-maluain..kalau nanti ada teman sekantor kamu yang lihat bagaimana"
Ah.. daripada penasaran..sekali-kali biarlah.
Maka,,di salah satu malam minggu bulan lalu, sayapun ingin merasakan nongkrong ala fly over... saya pilih di kawasan TB Simatupang Jaksel, tak jauh dari rumah.
Senja mulai turun...dan eng ing eng...saya dan suamipun nangkring di atas fly over. Menit pertama saya belum merasakan apa-apa kecuali rasa malu... (masa iya nongkrong di tempat beginian) tapi di menit ketiga....kereta lewat..deg...amboi.. indah nian melihat ular besi itu dengan dua lampu tajamnya melintas dengan berisik tapi menakjubkan. Di menit ke lima... wuih.....lalu lintas di jalanan di bawah mulai merayap... macet....ribuan lampu dari ribuan kendaraan bersinar seperti kunang-kunang, bergerak pelan, lalu lampu-lampu di pemukiman pun tring... tring..mulai menyala hampir bersamaan, ditambah semilir angin..wuihh...bintangpun muncul perlahan. Amboi....syahdu nian. Saya rasa suasana seperti ini akan terasa lebih indah untuk yang sedang pacaran...lalu untuk yang sedang jomblo juga cukup menghibur hati. Dan untuk yang punya anak..tentu si kecil akan sangat girang melihat kereta yang lewat.
Sementara saya..dengan pengalaman pertama ini, membuat saya memahami ..ternyata.. fly over bisa menjadi tempat yang asyik untuk menikmati pemandangan Jakarta malam hari dari ketinggian.
Karena tidak smua orang bisa menyewa apartemen di lantai kesekian puluh dengan "best view" atau tidak semua orang bisa tinggal di penthouse dengan pemandangan menakjubkan di titik tertinggi apartemen atau hotel... dan tidak semua orang di Jakarta bisa menikmati pesta atau makan di restoran yang berada di rooftop.
Karena tidak smua orang bisa menyewa apartemen di lantai kesekian puluh dengan "best view" atau tidak semua orang bisa tinggal di penthouse dengan pemandangan menakjubkan di titik tertinggi apartemen atau hotel... dan tidak semua orang di Jakarta bisa menikmati pesta atau makan di restoran yang berada di rooftop.
Hmmm .....kini saya tak penasaran lagi.
Buru-buru saya mengajak suami untuk pergi. Malu dengan spanduk larangan nongkrong di fly over yang berkibar-kibar di tiup angin.
No comments:
Post a Comment