Taman Kota Part 2
Taman
ini memiliki waduk kecil, terletak di belakang beberapa rumah mewah.
Dan seperti lazimnya sungai di Jakarta, waduk yang jadi persinggahan
air inipun penuh sampah dan lumpur. Jika kita datang saat debit air
sedang tinggi, kita "sedikit" beruntung tidak disuguhi pemandangan sampah
yang terlalu banyak.
Aliran sungai yang membelah taman super deras, sehingga sesungguhnya taman ini tidak ramah anak, harus 100% dibawah pengawasan kita. Kalau tidak anak bisa terjatuh ke sungai aliran deras atau tenggelam di waduk. Waduk ini di keliling jogging track dan sangat nyaman pula untuk bersepeda. Bagi saya, taman ini hanya menyenangkan untuk orang dewasa dan sangat berbahaya untuk balita.
Aliran sungai yang membelah taman super deras, sehingga sesungguhnya taman ini tidak ramah anak, harus 100% dibawah pengawasan kita. Kalau tidak anak bisa terjatuh ke sungai aliran deras atau tenggelam di waduk. Waduk ini di keliling jogging track dan sangat nyaman pula untuk bersepeda. Bagi saya, taman ini hanya menyenangkan untuk orang dewasa dan sangat berbahaya untuk balita.
Nah..sebelum menjadi taman,
seingat saya, Taman Dadap Merah dulunya tanah kumuh yang super lembab
karena sering terkena banjir, atau boleh dibilang setengah rawa-rawa. Tapi
kini sudah disulap menjadi taman yang luas, dengan sarana bermain anak
di dalamnya. Tapi jangan berharap ada ayunan atau pasir yang lembut yang
aman di sini. Ayunan yang belum ada satu tahun usianya, sudah berkarat
disana-sini dan ada yang patah. Selain itu jika membiarkan anak bermain
pasir kita harus berhati-hati karena di dalam pasir terdapat aneka rupa
benda seperti tutup botol dan pecahan botol .
Taman yang terletak di kawasan Jagakarsa Jalan Joe, Jakarta Selatan ini di jaga oleh dua orang petugas satpol PP dan juga dilengkapi toilet.
Dan
terlepas dari segala kekurangannya, saya berterimakasih dengan itikad
baik Dinas Pertamanan DKI Jakarta yang telah susah payah menyulap tanah
kotor menjadi taman yang hijau.
Ada yang mau ikut jogging?
Ada yang mau ikut jogging?
ikut joging ya
ReplyDelete