Thursday, 15 May 2014
Joko Not For President
Eit....jangan salah sangka. Joko dalam judul yang hendak saya bahas ini memang bukan Joko calon presiden seperti Joko Gubernur yang kemarin urus cuti itu. Tapi Joko yang satu ini tukang ojek yang mangkal di depan kantor saya di Pulogadung. Sederhananya sih ya mirip Jokowi lah.
Nah....Joko Pulogadung ini disukai dan dekat dengan semua orang. Dia tukang ojek langganan semua presenter (terutama presenter wanita). Pokoknya tinggal telepon Joko saja, dimanapun di sudut Jakarta, Joko siap menjemput. Dan kalau kami yang di kantor lapar tapi bosen dengan makanan di kantin yang itu-itu saja, tinggal sms atau telepon Joko saja, maka ia akan dengan baik hati membelikan makanan sesuai pesanan.
Soal penampilan, seingat saya sekitar 2 tahun lalu Joko masih begitu dekil. Selain menjadi tukang ojek, sebenarnya Joko juga tukang tambal ban panggilan. Jadi di motornya yang sangat butut tergantung rupa-rupa alat tambal ban. Nah....belakangan penampilan Joko berubah. Ia menjadi lebih rapi dan motornya lebih keren. Denger-denger sih ada karyawan di kantor (entah siapa) yang sangat baik hati memberikan motor itu dengan syarat kemanapun dan kapanpun si pemberi motor ini bisa naik ojek gratis!!!
Soal tarif ojek, Joko tidak menerapkan tarif dengan kaku. Harga miring lah. Ya mungkin karena Joko kenal secara pribadi dengan banyak orang makanya dia tak tega mau menarik tarif mahal.
Lalu, soal keluarga, biarpun Joko tukang ojek, semua anaknya ia kuliahkan loh... Hebat ya..?
Jadi saya pikir kesuksesan dan keberuntungan Joko Pulogadung adalah efek dari kekuatan sebuah relasi. Atau bahasa kerennya the power of relation.
Dan saya pikir Gubernur Joko jika mau jadi Presiden, bisa loh mencontoh pribadi Joko Pulogadung. Karena contoh/orang baik itu...bisa datang dari mana saja dan ada dimana saja tanpa memandang strata.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment