Dan setelah berhari-hari adu kekuatan dengan si gatal, akhirnya sore ini saya menyerah. Antrian di depan dokter kulitpun saya laksanakan dengan seksama.
Hasilnya sebagai berikut :
Pertama : Saya diharuskan mandi dengan sabun bayi..(Haha..maaf Kin, jatah sabunnya saya kurangi ya..sebagian buat emakmu dulu)
Kedua : Kulit saya tidak boleh terkena debu dan bersentuhan dengan karpet, karena di karpet biasanya ada si tengau yang akan membuat kulit sensitif saya gatal
Ketiga : Saya harus menghindari segala macam seafood dan produk turunannya.
Ikan Asin, terasi, kerupuk udang, udang, empek-empek, dan segala kawan-kawannya yang berbau laut harus saya hapuskan dari piring. Bahkan nuggetpun jadi makanan terlarang karena sebagian mengandung ikan laut.
Weladalah... Dokter....semua makanan terlarang itu adalah makanan kesukaan saya.
Saya hanya di bolehkan makan sayur dan ikan air tawar yang harus segar...kalau perlu saya sendiri yang nyebur kolam nangkap ikannya.
Alhasil saya pulang dari rumah sakit dengan lunglai. Sekantung obat saya tenteng.
Sepanjang jalan, diiringi gerimis sendu..saya mencium aroma udang goreng saus mentega melambai-lambai dari warung tenda.
Teganya..teganya...
No comments:
Post a Comment