Ketika kuliah dulu (tahun 2003), sempat saya main ke Malioboro. Di sana saya menemukan gedung dengan halaman luas sekali, bergaya Belanda dan ada lambang Garuda di depan bangunan utamanya.
Kepada polisi yang lewat saya sempat bertanya itu gedung apa. Dan polisi yang baik hati menjawab kalau itu Gedung Agung, tempat presiden menginap jika berkunjung ke Yogyakarta.
Sayapun terkagum-kagum dan berdiri lama di balik pagar, menebak-nebak seperti apa suasana di dalam gedung tersebut.
Kamar yang saya tempatipun luas bahkan masih cukup lega ditempati empat orang. Ada lemari kayu yang sangat besar di dalamnya, juga kamar mandi yang lebar terbuat dari material kelas A. Kamar juga dilengkapi dengan sofa dan ruang televisi.
Saya sangat menyukai suasana disini ketika pagi tiba. Udaranya sejuk. Dan siluet bangunan begitu indah dilihat.
Saya intip dari situs resmi kepresidenan, gedung ini dibangun pada 1824 dan awalnya adalah rumah kediaman resmi residen Ke-18 di Yogyakarta (1823-1825) bernama Anthonie Hendriks Smissaert. Sejumlah Gubernur Belanda juga pernah menempati gedung ini.
Pada masa pendudukan Jepang, istana inipun menjadi kediaman resmi penguasa Jepang di Yogyakarta, yaitu Koochi Zimmukyoku Tyookan.
Pada tanggal 6 Januari 1946, Yogyakarta resmi menjadi ibukota baru Republik Indonesia dan Gedung Agung pun berubah menjadi Istana Kepresidenan sebagai kediaman Presiden Soekarno, Presiden I Republik Indonesia, beserta keluarganya.Pelantikan Jenderal Soedirman sebagai Panglima Besar TNI (pada tanggal 3 Juni 1947) juga dilakukan digedung ini
Selain itu lebih dari 65 kepala negara dan kepala pemerintahan dan tamu-tamu negara, telah berkunjung atau bermalam di Gedung Agung, antara lain, Presiden Rajendra Prasad dari India, Raja Bhumibol Adulyajed dari Thailand, Presiden D. Macapagal dari Filipina dan Ratu Elizabeth II dari Inggris.
Dan.....Pangeran Charles bersama Putri Diana dari Inggris pada 1989 juga pernah beristirahat disini.
No comments:
Post a Comment