Hampir magrib kami tiba di pintu masuk ke Lobang Jepang. Jam operasional
baru saja usai. Tapi melihat banyaknya anggota rombongan kami, salah
satu guide bersedia berbaik hati mengantarkan masuk ke dalam.
Untuk mamasuki Lobang ini, kami terlebih dahulu menuruni tangga yang cukup curam dengan banyak anak tangga.
Untuk mamasuki Lobang ini, kami terlebih dahulu menuruni tangga yang cukup curam dengan banyak anak tangga.
Petualangan menyeramkanpun dimulai. ....
Kami diantar menelusuri ruangan demi
ruangan yang ada, seperti ruang penyimpanan senjata, ruang makan, ruang
kerja komandan pasukan dll. Tapi yang paling menyeramkan tentunya
adalah penjara..gelap, pengap, sempit.
Bertahun-tahun lobang yang berfungsi sebagai benteng perlindungan Jepang ini menjadi persembunyian rahasia. Agar tak diketahui masyarakat sekitar, Jepang mendatangkan pekerja paksa dari luar Sumatera Barat (diam-diam diangkut dengan kapal dan para pekerja tiba di malam hari). Mereka di paksa membangun lobang ini siang dan malam. Setelah lobang jadi, agar rahasia keberadaan Lobang Jepang ini terjaga, maka para pekerja paksa di bunuh, atau dibiarkan mati kelaparan. Jasad mereka dibuang melalui lubang sempit yang ada di dapur tak jauh dari ruang penjara.
Bertahun-tahun lobang yang berfungsi sebagai benteng perlindungan Jepang ini menjadi persembunyian rahasia. Agar tak diketahui masyarakat sekitar, Jepang mendatangkan pekerja paksa dari luar Sumatera Barat (diam-diam diangkut dengan kapal dan para pekerja tiba di malam hari). Mereka di paksa membangun lobang ini siang dan malam. Setelah lobang jadi, agar rahasia keberadaan Lobang Jepang ini terjaga, maka para pekerja paksa di bunuh, atau dibiarkan mati kelaparan. Jasad mereka dibuang melalui lubang sempit yang ada di dapur tak jauh dari ruang penjara.
Tadi diantara semua cerita seram itu, begitu kita selesai menelusuri lobang Jepang, kita akan menemukan pemandangan ngarai yang sangat termashur...Ngarai Sihanok.
Ngarai dengan dinding-dindingnya yang sebagian berbatu dan sebagian penuh pepohonan ini sungguh indah dinikmati di senja hari.
Kamipun masih
bisa bertemu dengan serombongan monyet liar yang asyik bercanda diatas
pepohonan.
Suatu saat saya ingin sekali kembali ke sini.
Suatu saat saya ingin sekali kembali ke sini.
No comments:
Post a Comment